“Angajap Lango” FBP Badung 2017 | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 17 July 2017 20:49
I Made Darna - Bali Tribune
Festival
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta melepaskan anak panah sebagai tanda dibukanya Festival Budaya Pertanian ke-6 di areal Jembatan Bangkung, Desa Pelaga, Petang, Badung, Sabtu (15/7).

BALI TRIBUNE - Ribuan masyarakat dan para undangan nampak memadati area pembukaan Festival Budaya Pertanian ke-6 di areal Jembatan Bangkung, Desa Pelaga, Petang, Badung, Sabtu (15/7). Acara ini secara langsung dibuka oleh Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dengan melepaskan anak panah yang diiringi inagurasi dari Sanggar Seni Guntur Madu dan kemudian disambut dengan tepuk tangan para undangan dan masyarakat yang menyaksikannya.

Hadir pula Wabup Ketut Suiasa, Sekda Badung Wayan Adi Arnawa, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, anggota Komisi X DPR RI Dr. Ir. I Wayan Koster, Ketua TP. PKK Badung Ny. Seniasih Giri Prasta, Kepala Perangkat Daerah dan para undangan lainnya.

“Tahun ini, FBP sudah digelar untuk ke-6 kalinya. Kami harapkan dengan digelarnya festival pertanian ini akan mampu menghasilkan interpener muda yang lebih banyak lagi, sehingga pertanian di Badung Utara ini semakin berkembang kedepannya,” kata Giri Prasta. 

Bupati asal Pelaga, Petang, ini pun menjelaskan bahwa dikhususkan untuk Badung Selatan sudah digelar Festival Budaya Bahari untuk membangkitkan dan mengembangkan pada bidang bahari, kemudian untuk di Badung Tengah digelar Festival Budaya dan Seni untuk mengembangkan budaya dan seni yang ada di Badung, sementara untuk Badung Utara digelar Festival Budaya Pertanian untuk membangkitkan dan mengembangkan Badung pada bidang pertaniannya, termasuk menghasilkan interpenur muda yang lebih banyak. “Harapan kami, setelah pelaksanaan festival pertanian ini ada evaluasi dan ada hasil nyata dari bidang pertanian,” harapnya.

Giri Prasta juga menyampaikan bahwa untuk mendukung dan menjadikan masyarakat Badung bangga menjadi petani sudah melakukan beberapa terobosan. Seperti membebaskan lahan pertanian dari pajak PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) termasuk memberikan asuransi kepada petani untuk yang mengalami gagal panen. “Selain pajak, kami juga membantu sistem pertanian mulai dari pembibitan, pemupukan, hingga pendistribusian hasil pertanian itu sendiri,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, IGAK Sudaratmaja juga menyampaikan “Festival kali ini mengambil tema “angajap lango” atau mendambakan seni,” ujarnya.

Dia menjelaskan, bahwa pengambilan tema ini sesuai dengan Kabupaten Badung bertumpu pada sektor pariwisata, sehingga seni dan budaya harus tetap dipertahnkan karena seni budaya sebagai modal dasar pembangunan. Kesenian dan pertanian nanti kita kolaborasikan di FBP tahun ini.

Menurut Sudaratmaja, usia 6 tahun untuk event besar dalam rangka promosi dan pemberdayaan ekonomi  Badung Utara dapat dikatakan relatif masih muda. Hal ini karena kondisi sosial ekonomi masyarakat Badung Utara sangat berbeda dengan Badung Tengah apalagi Badung Selatan.

Dia menyebutkan, agenda FBP ke-6 tahun 2017 ini mencakup beberapa kegiatan seperti pawai budaya pertanian, pameran produk pertanian, lomba kuliner, lomba teknik dan materi penyuluhan pertanian, mengukir buah, menganyam topi kelangsah, merangkai bunga, membuat gebogan, lomba menggambar, lari gembira 3K (run fun 3 K), lomba hidroponik mini, pentas seni, lomba ogoh-ogoh, pasar rakyat dan sebagainya.