“Golkar” dan “Buldog” Siap Menangkan Koster-Ace | Bali Tribune
Diposting : 7 May 2018 15:24
Redaksi - Bali Tribune
Golkar
Koster-Ace di hadapan warga “Golkar” yang telah sukses secara ekonomi di Denpasar.
BALI TRIBUNE - Ribuan warga  perantauan asal Karangasem yang tinggal serta berdomisili di Denpasar dan populer dengan sebutan Golongan Karangasem (Golkar) menyatakan kebulatan tekad mendukung, memilih juga memenangkan pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace).
 
Pernyataan  kebulatan tekad itu disampaikan pada Sabtu (5/5) malam di Desa Budaya Kertalangu Denpasar. Kegiatan itu dihadiri langsung calon Gubernur Wayan Koster yang didampingi  Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI IGN Wirajaya, Ketua DPC PDI Perjuangan Karangasem Gede Dana, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali Nyoman Oka Antara, Wayan Kariata, Ketua DPC PDI Perjuangan Denpasar IGN Gede,  Anggota  Fraksi  PDI Perjuangan  DPRD Denpasar Ketut Suteja Kumara dan sejumlah tokoh asal Karangasem.
 
Ketua DPC PDI Perjuangan Karangasem Gede Dana yang juga Ketua Tim Pemanangan Koster-Ace menyebutkan bahwa mereka yang hadir berasal dari semua kecamatan yang ada di Karangasem. Bahkan sebagian merupakan perantuan asal Karangasem yang telah berhasil di berbagai sektor utamanya pariwisata.
 
"Ada sekitar 25 orang yang jadi general manager (GM) di hotel berbintang bertaraf internasional. Ada juga yang punya hotel di seluruh Bali. Mereka perantuan (di Denpasar), sebagian telah sukses secara ekonomi," terangnya.
 
Karena telah sukses secara ekonomi, lanjutnya, mereka para perantau asal Karangasem yang tinggal di Denpasar mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan keluarga termasuk dadia serta lingkungan desanya. "Mereka ini bisa mempengaruhi untuk mengajak saudara-saudaranya untuk memilih Koster-Ace," imbuhnya.
 
Melihat antusias dukungan "Golkar" Denpasar terhadap pihaknya, Koster makin optimis memenangkan perhelatan Pilgub Bali 2018 pada 27 Juni 2018 nanti. "Tiyang merasa bahagia dan bersyukur serta berterima kasih atas kehadiran dan dukungannya. Begitu luar biasa, banyak yang hadir. Saya yakin kalau tidak ada odalan (hari raya) Tumpuk Uduh, lebih banyak lagi yang hadir," ungkapnya disambut tepuk tangan mereka yang hadir.
 
Selanjutnya Koster menyampaikan visi misi serta program unggulan khususnya dalam membangun wilayah serta warga Karangasem ketika terpilih nanti. Di antaranya membangun SMA Unggulan bagi warga kurang mampu yang mengadopsi model SMA Bali Mandara, juga akademi komunitas.
 
Sebelumnya, Sebanyak 500 warga Buleleng yang merantau di Denpasar yang dikenal dengan Buldog (Buleleng Dogen)  juga berkumpul di tempat yang samadi Desa Budaya Kertalangu, Denpasar. Mereka menyatakan kebulatan tekad mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace pada Pilgub Bali 27 Juni 2018.
 
Ketua Umum Boldog Made Sukadarma alias De Gobang menjelaskan, dukungan ini diberikan lantaran Koster memiliki program realiatis unteuk membangun Bali secara keseluruhan, khususnya Kabupaten Buleleng. "Kami warga Buleleng yang sudah tinggal di Denpasar siap memberikan dukungan, memenangkan dan memilih Pak Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati pada Pilgub 27 Juni 2018," ujar De Gobang.
 
Mendapat dukungan dari Keluarga Besar Suka Duka Buldog Denpasar, Wayan Koster optimistis akan menang di Kota Denpasar, selain delapan kabupaten lainnya. Menurut Koster, Pilgub Bali bukan hanya sekadar pesta demokrasi lima tahunan, tetapi lebih dari pada itu, yakni memilih gubernur yang mampu menyatukan semua kekuatan yang ada di Bali, termasuk kekuatan politik.
 
"Terutama lagi menyatukan pimpinan daerahnya mulai dari provinsi dan kabupaten/kota se-Bali secara verikal maupun horisontal, agar bisa bersinergi dan bersama-sama membangun Bali. Ini bisa dilakukan kalau dalam wilayah satu jalur pola kepemimpinan," ujarnya. Ia menegaskan, hal itu bisa dijalankan di Bali, bagaimana pola perencanaan pembangunan di Bali dilakukan secara bersama-sama. "Dan, momentumnya adalah 27 Juni 2018 agar Bali bisa dibangun dalam satu kesatuan wilayah, one island, one management and one planning," paparnya.