“Positif Narkoba, Antrabez Saya Bubarkan!” | Bali Tribune
Diposting : 23 March 2018 11:46
Djoko Moeljono - Bali Tribune
esensi
Personel Antrabez (jongkok depan) saat foto bersama (berdiri dari kiri ke kanan), Kalapas Kerobokan Tony Nainggolan, Surung Pasaribu, Sandrina Malakiano, Anom Darsana, dan Erick EST, di sela launching album keduanya “No Limit” di Aula Lapas Denpasar, Kamis (22/3).

BALI TRIBUNE - Mengawali acara konferensi pers soal launching album kedua Antrabez (Anak Tirali Besi) “No Limit” di Aula Lapas Denpasar di Kerobokan, Kamis (22/3), mendadak dengan nada geram, Kalapas Denpasar Tony Nainggolan memerintahkan lima personel Antrabez menjalani tes urine terlebih dahulu.  

“Siapa pun jangan coba-coba bawa narkoba ke dalam Lapas. Selain akan berhadapan dengan aparat penegak hukum, berarti mereka itu adalah pengkhianat bangsa. Kita semua harus perangi narkoba, Jadi kalau ada di antara personel Antrabez positif narkoba, maka sekarang juga saya bubarkan,” ancam Tony Nainggolan.

Gebrakan dan tindakan tegas Tony Nainggolan harusnya ditiru seluruh Kalapas di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk komitmen mendukung penuh program pemerintah yang telah menabuh genderang perang terhadap segala bentuk peredaran narkoba di masyarakat.

Kelima personel Antrabez -- Febri (vocal), Octav (guitar), Riva (melody guitar), Ronald (keyboard), Daus (drum) – Kamis siang merilis album kedua “No Limit” yang berisi 10 lagu. Di mana, 8 judul lagu berbahasa Inggris – “Secret of Life”, “Two Lives Forever”, “Rhytem of Love”, “Beneath the Lies”, “Alive”, “Friday Night”, “Wild Roses”, dan “Stop the War” – serta 2 judul lagu berbahasa Indonesia (“Indonesia” dan “Alam Bernyanyi”).

Kesepuluh lagu tersebut diciptakan oleh Octav Sicilia, kecuali lagu “Wild Roses” yang diciptakan duet Febri dan Octav dan kesemua lagu tersebut “lahir” dari balik terali besi Lapas Denpasar.

“Melihat potensi yang mereka miliki, kami segenap jajaran Lapas memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan mimpi mereka melalui langkah kreatif ini. Semoga hal ini pun bisa ditiru oleh semua potensi yang ada di dalam Lapas,” harap Tony Nainggolan.

Kepala Devisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Bali, Surung Pasaribu yang turut hadir pada acara tersebut mengaku bangga dan mengapresiasi kinerja Kalapas Denpasar di Kerobokan, juga talenta yang ditunjukkan kelima personel Antrabez, selaku warga binaan. “Saya akan segara laporkan ini ke pimpinan termasuk ke Pak Dirjen Lembaga Pemasyarakatan. Semoga entah kapan, Antrabez bisa manggung di Jakarta, bahkan jika diizinkan bisa tampil di hadapan Presiden Joko Widodo,” janji Surung Pasaribu.  

Sebagai band pelopor yang para personelnya masih berstatus napi, selalu ingin menyatakan bahwa mereka mempunyai harapan untuk bangkit dari keterbatasannya. Dan, harapan itu kian nyata dengan lahirnya album kedua dari Antrabez yang bertajuk “No Limit”. Melalui album kedua  ini, Antrabez ingin menunjukkan taring-kreatifnya pada dunia sekitar.

 “Kami harapkan album ini dapat menjadi motivasi, sekaligus bukti bahwa kami tetap mampu berkreasi dan berkarya, meskipun dibatasi oleh terali besi. Sebab kreativitas adalah hal yang tanpa batas,” kata Febri, sang vokalis Antrabez.

Adalah Anom Darsana, produser Antabez sekaligus pemilik Antida Music Productions yang merupakan penggagas lahirnya album kedua ini. Dalam menghasilkan sebuah karya yang apik dan memuaskan siapapun yang melihat tayangan video klip juga mendengarkan seluruh lagu yang dikemas dalam album kedua ini, Anom Darsana dibantu Erick EST (sutradara video klip lagu “Indonesia”) dan Sandrina Malakiano (narator dalam lagu “Indonesia”).

“Membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk menyelesaikan album ini, dengan segala keterbatasan yang mereka miliki dari segi waktu. Saya mencoba untuk terus memfasilitasi Antrabez dalam berkarya. Antida Studio terbuka lebar untuk merekam lagu-lagu Antrabez dan memproduksinya,” tutur Anom Darsana.

Tidak kalah menarik, dari album ini adalah single andalan Antrabez yang berjudul “Indonesia”. “Begitu menyentuhnya lirik dan lagu ini, membuat beberapa musisi kenamaan turut ambil bagian, seperti JRX SID, Bobby Cool SID, Robi Navicula, Marshello The Hydrant, Made Bawa Lolot, Ian Zat Kimia, Igor Saykoji, Ayu Laksmi, Sandrayati Fay, dan Sandrina Malakiano,” jelas Anom Darsana.

Sandrina Malakiano yang juga Duta Narkoba sekaligus Duta Antrabez, menilai lagu “Indonesia” ini memiliki esensi menyemburkan api semangat persatuan dan kesatuan dengan keberagaman yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Inilah yang mengetuk hati sutradara ternama Indonesia, Erick EST untuk menggarap video klipnya.

Terdapat juga beberapa “featuring” pada lagu “Wild Roses” feat Donald Saxophone, dan “Secret of Life” feat Ian Zat Kimia. Bahkan pihak Antida Music Productions selaku manajemen Antrabez membuat fisik album “No Limit” ini bukan ke dalam CD, melainkan dikemas dalam “flashdisk”, yang didesain menyerupai kartu nama, sehingga memudahkan untuk dibawa kemana-mana serta dapat digunakan ulang untuk menyimpan file-file pribadi, tanpa menghapus isi yang sudah ada.