101 Butir Peluru Dibuang di Tempat Sampah - Polisi Pastikan tak Terkait Radikalisme | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 29 August 2017 17:32
redaksi - Bali Tribune
Peluru
TEMUAN - Peluru temuan yang menggegerkan warga Banjar Sasih, Desa Batubulan, Sukawati, Senin (28/8).

 BALI TRIBUNE - Penemuan peluru kaliber 7,62, sempat menggegerkan warga Banjar Sasih, Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar.  Keberadaan rencetan peluru dengan jumah 101 butir itu lantas dimankan aparat kepolisian.  Warga diharapkan tidak berlebihan apalagi cemas, karena temuan itu dipastikan tidak terkait aksi radikalisme.

Dari keterangn yang diterima, Senin (28/8), penemua peluru tersebut untuk pertamakalainya adalah Ni Putu Ditya Fika Dewi (10).  Bocah yang masih duduk di bangku SD Negeri 2 Ketewel itu hendak membuang sampah, bak sampah Perumahan Sasih, Gang Jempiring. Melihat benda mencurigakan, Putu lantas melaporkan ke Kepala Dusun (Kadus) Sasih, I Ketut Wirama (41). Wirama yang megetahui benda tersebut adalah peluru senjata api, langsung melapor ke Polsek Sukawati. Berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, diketahui peluru tersebut adalah kaliber 7,62, sebayak 101 butir.

Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiarta menghimbau supaya masyarakat tidak cemas, atas temuan peluru tersebut. Sebab berdasarkan penyelidikannya, itu merupakan sebuah peluru lama. Pihaknya menduga, peluru tersebut tidak terkait kelompok radikal. Namun hanya sebuah hiasan, seperti rantai yang digantung di celana.

Disebabkan, pihaknya sering melakukan operasi di kawasan Batubulan, kata Kompol Sugiarta, warga yang menjadikan peluru itu sebagai hiasan menjadi ketakutan. Sehingga, supaya tidak terjerat masalah hukum akhirnya hiasan itu dibuang. “Itu peluru yang umurnya sangat lama. Mungkin dijadikan perhiasan dan ditata seperti rantai yang digantung di celana. Karena pemiliknya takut kami sering gelar operasi, sehingga dibuang,” yakinnya.

Namun untuk kejelasannya, pihak kami masih melakulkan penyelidikan. Terkait peluru itu masih aktif, Kompol Sugiarta belum bias memastikannya. Sebab untuk mengatahui hal itu, dibutuhkan ahli peluru. “Butuh seorang ahli peluru untuk memastikannya apalah peluru itu  perlu aktif atau tidak,” pungkasnya.