163 Ogoh-Ogoh Masuk Tahap Penjurian | Bali Tribune
Diposting : 20 February 2019 23:14
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ Ogoh-ogoh Tutuk Gni karya Sekaa Truna Yowana Santika Banjar Pebean Kelurahan Kesiman Denpasar siap dinilai pada lomba ogoh-ogoh yang digelar Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Bali Tribune, Denpasar - Pendaftaran lomba ogoh-ogoh menyambut Nyepi Caka 1941 tahun 2019 di Kota Denpasar telah ditutup secara resmi pada Senin (18/2) pukul 16.00 Wita. Dari pendaftaran yang telah dibuka sejak 18 Januari lalu, sebanyak 163 oogoh-ogoh dari STT di empat kecamatan Kota Denpasar tercatat siap untuk dinilai.
 
Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, dari keseluruhan peserta yang terdaftar, sebanyak 47 ogoh-ogoh berasal dari Kecamatan Denpasar Timur, 44 ogoh-ogoh berasal dari Kecamatan Denpasar Utara, 37 ogoh-ogoh berasal dari Kecamatan Denpasar Barat dan 35 ogoh-ogoh berasal dari Kecamatan Denpasar Selatan.
 
Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram, saat dikonfirmasi Selasa (19/2), mengatakan, setelah pendaftaran ditutup, tahap selanjutnya adalah penilaian yang berlangsung pada 25-28 Februari 2019, dimulai dari Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Barat dan berakhir di Kecamatan Denpasar Selatan.
 
Sedangkan pengumuman hasi penjurian akan dilaksanakan pada 1 Maret. “Selanjutnya akan dilaksanakan tahap penjurian, di mana juri beserta rombongan datang langsung ke banjar-banjar di mana oggoh-ogoh disiagakan,” ujar Mataram. Penilaian akan melibatkan sembilan orang dewan juri yang berasar dari kalangan profesional d ibidangnya.
 
Nantinya, dari hasil penjurian ini akan dicari nominasi sebanyak delapan besar di masing-masing kecamatan, sehingga keseluruhanya akan berjumlah 32 yang akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp10 juta dipotong pajak. “Sebagai ajang pelestarian seni, budaya dan tradisi kami beraharap seluruh STT menanmpilkan karya terbaiknya,” jelas Mataram.
 
Ngurah Mataram menekankan bahwa seluruh peserta lomba dan hasil penilaian lomba akan diserahkan ke desa pakraman untuk selanjutnya dilaksanakan pawai di masing-masing desa. Pihaknya juga berharap seluruh elemen yang terlibat saat malam pengerupukan agar tetap menjaga keamanan serta kondusifitas rangkaian Hari Suci Nyepi tahun ini.
 
Ia pun mengingatkan agar tidak menggunakan sound system pada perarakan. “Kepada semua pihak termasuk pesa pakraman, Babinsa, Babinkamtibmas, Desa/lurah dan STT akan senantiasa mengawasi lingkungan sekitar agar terjaaga kondusifitasnya serta mentaati aturan pelarangan penggunaan soundsystem saat pawai ogoh-ogoh,” tegas Mataram.