2020, REI Bali Ditarget Penuhi 5 Ribuan Unit Rumah FLPP | Bali Tribune
Diposting : 15 March 2020 19:11
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / I Gede Suardita

balitribune.co.id | Denpasar – Tahun 2020 ini, Real Estat Indonesia (REI) Bali ditarget mampu menyediakan ribuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Bali. Calon Ketua REI Bali, I Gede Suardita beberapa waktu lalu di Denpasar mengatakan, pemerintah tahun ini menginstruksikan REI Bali mampu membangun 5 ribuan unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pembangunan rumah subsidi atau FLPP itu masih dibangun di sejumlah kabupaten di Bali seperti Karangasem, Klungkung, Buleleng, Tabanan dan Jembrana. Mengingat harga tanah di wilayah tersebut masih menjangkau untuk pembangunan rumah bagi MBR. "Di Badung, Denpasar, Gianyar tidak bisa membangun rumah subsidi karena harga lahan sangat mahal. Begitupun harga rumah subsidi sudah ditetapkan oleh pemerintah," terangnya. 

"Berapa yang kita bangun, yang kita pasarkan dan ajukan ke konsumen di bank dengan harapan semua bisa terealisasi. Mengingat tahun-tahun sebelumnya kuota yang kami sediakan tidak sesuai dengan realisasi di bank. Hanya beberapa pembeli yang pengajuan kredit rumahnya diterima oleh bank," ungkap Suardita. 

FLPP didominasi di Singaraja dan juga diharapkan pemerintah dan perbankan lebih selektif membiayai karena sudah melebihi permintaan. "Pemerintah lebih selektiflah memberikan izin. Berikanlah izin kepada pengembang yang credible-nya bisa dijaga dan ikut asosiasi. REI adalah mitra pemerintah," katanya sembari menjelaskan 2020-2023 REI Bali Menuju Pembangunan Berbudaya Merata serta Membuana yang berlandaskan Tri Hita Karana. 

Dia menyebutkan, FLPP di Bali tahun ini harganya Rp 168 juta. Pihaknya dan pengembang lainnya selalu optimis dan yakin bisnis properti ini masih tetap berjalan ditengah berbagai isu global.  "Cuma sekarang bagaimana partner kita, pemerintah sebagai pemberi kuota subsidi itu biar bisa lebih serius mengurus konsumen-konsumen MBR supaya bisa mendapatkan rumah subsidi," katanya saat mendaftar sebagai calon Ketua REI Bali periode 2020-2023.

Ia pun mneyampaikan harapan ke pemerintah. "Harapannya, pemerintah kuotanya harus dipenuhi. Dari segi perbankan agar bisa berafiliasi dengan OJK mempermudah proses konsumen dalam penyediaan rumahnya. Dimana selama ini dengan berbagai aturan-aturan yang ada kesannya menyulitkan konsumen," terangnya.

Saat ini masyarakat global tengah diterpa isu virus Corona, secara umum kata dia pasti akan berdampak di segala bisnis. "Tapi kita selaku pengembang rumah subsidi khususnya tetap optimis karena yang beli kalangan MBR. Memang beglog perumahan di Bali lumayan tinggi. Selain rumah subsidi REI ini memang komplit mulai dari rumah mewah, menengah sampai rumah murah dan subsidi," jelasnya. 

Disampaikan, rumah murah dijual berkisaran Rp 200 juta hingga Rp 300 juta dan hingga saat ini stoknya masih tersedia. Penyediaan rumah murah sekarang ini diakuinya sekitar 3 ribuan unit. Rumah murah merata di seluruh kabupaten kecuali di Badung dan Denpasar. "Rumah murah dengan FLPP hampir sama dari sisi spesifikasi cuma yang membedakan itu harga sama letaknya. Selain FLPP semua kena pajak," imbuhnya.