4.460 Siswi SMP Divaksin Kanker Serviks | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 8 June 2017 19:25
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
kanker serviks
VAKSIN KANKER - Salah satu siswa saat divaksinasi kanker serviks oleh petigas Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Rabu (7/6).

BALI TRIBUNE - Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar menggelar Vaksinasi Kanker Serviks kepada siswi SMP se-Kota Denpasar, Rabu (7/6). Pada kali ini, sedikitnya ada 4.460 siswi kelas satu SMP Negeri dan Swasta Se-Kota Denpasar yang mendapat jatah vaksin.

“Vaksinasi Kanker Serviks diadakan setiap tahunya berawal disaat melihat wanita itu terserang kangker serviks dan ini merupakan penyebab pembunuh wanita terbesar, sehingga Pemkot bersama YKI Kota Denpasar melakukan vaksinasi secara berkelanjutan,” ujar Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat meninjau pelaksaan vaksinasi, kemarin.

Rai Mantra mengatakan vaksinasi diberikan kepada siswi SMP Negeri dan Swasta dengan kegiatan tahun berikutnya akan melakukan vaksinasi kepada siswa SD. Disamping itu vaksinasi diusahakan kedepannya dapat seperti pemberian vaksinasi polio yang wajib diberikan sejak usia dini. “Supaya para wanita terlindungi dan terbebaskan dari kanker serviks dengan angka terjangkit kanker srviks setiap harinya bisa mencapai 40 orang wanita dan 20 orang diantaranya meninggal, sehingga perlu adanya perlindungan untuk para wanita sejak dini”, ujar Rai Mantra.

Sementara Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan, sesuai data lembaga kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai 7 kali lipat.

Dengan jumlah penderita kanker yang meninggal juga kian memperhatinkan dan setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Dimana kanker serviks merupakan pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Tercatat di Denpasar pada tahun 2016 sebanyak 17 orang penderita kanker serviks tanpa kematian.

“Ini merupakan upaya pengendalian kanker serviks Pemerintah Kota Denpasar yang bersinergi dengan YKI Bali, Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Denpasar yang melakukan pembinaan dan sosialisasi ke banjar-banjar, desa/kelurahan, hingga kecamatan,” ujarnya.

Dikatakan, vaksinasi ini juga sebagi upaya melakukan deteksi dini, secara efektif dan efisien dengan melakukan pelayanan IVA dan pap smear yang bertujuan menemukan kasus secepatnya agar lebih memungkinkan diobati, melaksanakan workshop kanker serviks dan payudara, melakukan upaya-upaya melalui lingkungan sekolah.

“Tahun ini merupakan tahun ke empat dilaksanakannya program vaksinasi kanker serviks yang menyasar siswi kelas 1 SMP Negeri dan Swasta yang akan diberikan vaksinasi sebanyak 2 kali (0 bulan dan 6 bulan),” ujarnya.

VAKSIN KANKER - Salah satu siswa saat divaksinasi kanker serviks oleh petigas Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Rabu (7/6).

4.460 Siswi SMP Divaksin Kanker Serviks

Denpasar, Bali Tribune

Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar menggelar Vaksinasi Kanker Serviks kepada siswi SMP se-Kota Denpasar, Rabu (7/6). Pada kali ini, sedikitnya ada 4.460 siswi kelas satu SMP Negeri dan Swasta Se-Kota Denpasar yang mendapat jatah vaksin.

“Vaksinasi Kanker Serviks diadakan setiap tahunya berawal disaat melihat wanita itu terserang kangker serviks dan ini merupakan penyebab pembunuh wanita terbesar, sehingga Pemkot bersama YKI Kota Denpasar melakukan vaksinasi secara berkelanjutan,” ujar Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat meninjau pelaksaan vaksinasi, kemarin.

Rai Mantra mengatakan vaksinasi diberikan kepada siswi SMP Negeri dan Swasta dengan kegiatan tahun berikutnya akan melakukan vaksinasi kepada siswa SD. Disamping itu vaksinasi diusahakan kedepannya dapat seperti pemberian vaksinasi polio yang wajib diberikan sejak usia dini. “Supaya para wanita terlindungi dan terbebaskan dari kangker serviks dengan angka terjangkit kanker srviks setiap harinya bisa mencapai 40 orang wanita dan 20 orang diantaranya meninggal, sehingga perlu adanya perlindungan untuk para wanita sejak dini”, ujar Rai Mantra.

Sementara Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan, sesuai data lembaga kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai 7 kali lipat.

Dengan jumlah penderita kanker yang meninggal juga kian memperhatinkan dan setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Dimana kanker serviks merupakan pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Tercatat di Denpasar pada tahun 2016 sebanyak 17 orang penderita kanker serviks tanpa kematian.

“Ini merupakan upaya pengendalian kanker serviks Pemerintah Kota Denpasar yang bersinergi dengan YKI Bali, Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Denpasar yang melakukan pembinaan dan sosialisasi ke banjar-banjar, desa/kelurahan, hingga kecamatan,” ujarnya.

Dikatakan, vaksinasi ini juga sebagi upaya melakukan deteksi dini, secara efektif dan efisien dengan melakukan pelayanan IVA dan pap smear yang bertujuan menemukan kasus secepatnya agar lebih memungkinkan diobati, melaksanakan workshop kanker serviks dan payudara, melakukan upaya-upaya melalui lingkungan sekolah.

“Tahun ini merupakan tahun ke empat dilaksanakannya program vaksinasi kanker serviks yang menyasar siswi kelas 1 SMP Negeri dan Swasta yang akan diberikan vaksinasi sebanyak 2 kali (0 bulan dan 6 bulan),” ujarnya.