Abrasi Pesisir Selat Bali Kian Mengganas | Bali Tribune
Diposting : 24 August 2017 17:05
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
ABRASI
ABRASI - Ganasanya gelombang dipesisir Selat Bali kini semakin mengancam daratan dan permukiman warga salah satunya di Lingkungan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk.

BALI TRIBUNE - Ganasnya arus Selat Bali membuat sejumlah daratan beserta permukiman warga di pesisir kini terancam. Seperti abrasi yang kini kian parah di pesisir Jineng Agung, Keluarahan Gilimanuk, Melaya. Selain daratan yang telah amblas karena tergerus ombak, bibir pantai yang semakin menjorok kedaratan membuat permukiman warga  yang tinggal di pesisir masih beberapa langkah dari garis pantai sehingga mengancam aktiftas warga.

Pantauan di permukiman pesisir Lingkungan Jineng Agung, sejumlah rumah warga temboknya kini sudan terancam dihantam obak. Warga yang permukimannya terdampak resiko abrasi kini juga semakin resah. Salah seorang warga pesisir Lingkungan Jineng Agung, Ibu Agung mengaku kini warga resahkarena ancaman gelombang air laut yang mengganas yang setiap saat bisa menerjang danmenggerus pemukiman. “Kami tiap malam tidak bisa tidur takut air naik. Karean rumah kami sudah terancam diterjang ombak,” ungkapnya bersama belasan kepala keluarga lainnya.

Rumah milik Kakiang Cenik merupakan salah satu dari puluhan rumah yang keruskannya paling parah. Bahkan rumah milik keluarga kurang mampu ini sudah terancam tergerus air laut. Agar bisa bertahan untuk dihuni, keluarganya terpaksa menyangga dinding dan atap bangunan rumahnya dengan menggunakan sejumlah batang bambu. Bahkan rumah warga miskin yang tergerus abrasi ini ditimbun sampah. Parahnya dampak kerusakan dan ancaman abrasi di Lingkungan Jineng Agung membuat warga meminta pemerintah untuk segera turun tangan. “Kami berharap agar pemerintah segera menangani abrasi yang selama ini terjadi diwilayah kami,” ungkap salah seorang warga.

Dampak abrasi yang semakin parah di pesisir selatan Jembrana mengundang keperihatinan sejumlah pihak termasuk dari kalangan legislatif. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, I Ketut Sugiasa saat meninjau abrasi yang terjadi di sekitar pemukiman warga pesisir di Lingkungan Jineng Agung, Gilimanuk tersebut mengaku prihatin dengan semakin parahnya dampak abrasi diwilayah ujung barat pulau Bali itu. “Ini harus segera ditangani, jika tidak maka tidak sampai dua tahun ke depan bisa habis wilayah ini, pasti banyak nanti rumah yang hanyut,” jelasnya.

Pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk penanganan abrasi yang semakin mengganas. “Kita akan perjuangkan ke Balai dan juga ke pusat,” tegas politisi asal Lingkungan Pemedilan, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana ini.