Aci Ngusaba Dalem Desa Pakraman Nongan | Bali Tribune
Diposting : 27 April 2017 20:56
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
PEREKAT
SIMBOL PEREKAT - Simbol perekat umat, Desa Pakraman Nongan Karangasem menggelar ritual Aci Ngusaba di Pura Dalem desa setempat. Tampak salah satu ritual yang dilakukan oleh sejumlah wanita pada prosesi itu, Rabu (26/4).

BALI TRIBUNE - Ribuan warga masyarakat Desa Pakraman (Adat) Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, dengan berjalan kaki sepanjang delapan kilometer melakukan upacara ritual “Aci Ngusaba Pura Dalem”. Ritual ini diawali dengan prosesi Melasti ke Taman Sari Toya Sah pada 28 April 2017 nanti.

Menurut Bendesa (Ketua Adat,red) Desa Pakraman Nongan, I Gusti Ngurah Wiryanata M.Si, Rabu (26/4) kemarin, Ngusaba Pura Dalem ini merupakan ritual tahunan yang berlangsung pada “pinanggal 4 hingga 6 Sasih Jiesta, atau 28 April hingga 1 Mei 2017 nanti. Dia menjelaskan, pelaksanaan ritual ini didasarkan oleh awig-awig (aturan adat,red) yang berlaku di Desa Pakraman Nongan.

Diungkapkan Bendesa Wiryanata, dalam awig-awig itu disebutkan,Aci Ngusaba Dalem dan Ida Bhatara Dalem Memasar ini telah dilaksanakan secara turun temurun oleh warga Desa Pakraman Nongan.

Menurut Wiryanata, pada mulanya ritual ini hanya melibatkan tiga “pengempon” (penyungsung) Pura Dalem, yaitu Pura Dalem Segah, Pura Dalem Kupa dan Pura Dalem Nongan.

“Pada tahun 1997, pasca pemekaran Desa Pakraman Segah, ritual Aci Ngusaba Dalem ini hanya diikuti dua pengempon Pura Dalem yaitu Pura Dalem Kupa dan Pura Dalem Nongan,” ujarnya. Dalam perkembangan selanjutnya, kata Ngurah Wiryanata, pada pelaksanaan “Ngusaba” tahun 2013 Prajuru (pengurus) Desa Pakraman Nongan berhasil menyusun dan melaksanakan “pemasupatian Awig-awig” Desa Pakraman Nongan.

“Pada saat itu juga dilaksanakan pemelaspasan dan peresmian Pura Pesamuhan Agung dan Pura Pengerubungan (Melanting),” ujarnya. Ngurah Wiryanata lebih lanjut mengatakan Pura Pesamuhan Agung ini dibangun atas dasar aspirasi Krama Desa Pakraman Nongan terhadap eksistensi dan keberadaan Pura Puseh dan Bale Agung.

Pura yang sebelumnya merupakan tempat Ida Bhatara Dalem Memasar ini dikembangkan atau ditambah ririg linggihnya dengan gedong dan meru tumpang tiga sebagai manifestasi istana Ida Bhatara Brahma dan Ida Bhatara Wisnu. “Begitu juga dengan Pura Pengerubungan (Melanting) sebagai istana Ida Betara Sri Rambut Sedana,”ungkap Wiryanata.

Dia menambahkan, Aci Ngusaba Desa Dalem) ini merupakan salah satu bentuk yadnya (korban suci,red) yang diyakini menjadi simbol perekat warga di Desa Pakraman Nongan, sekaligus sebagai media sakral untuk menanamkan nilai-nilai hidup dan kehidupan mulia. “Yakni, beryadnya kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa, alam semesta serta antar sesama umat manusia,” terangnya.

Dikatakannya, dalam Lontar Dewa Tattwa dan Lontar Usana Dewa menyebutkan bahwa, Ngusaba bertujuan untuk mengajak krama (warga) desa ngemagehang bayun bhumi atau negtegang bayun tanah (pertiwi) atau mengajak warga menjaga alam semesta.

“Dalam hal ini ‘Ngusaba Dalem/Desa’ esensinya membangun kebersamaan untuk memuja ibu pertiwi membangun spiritualitas dengan ditindaklanjuti memelihara kesuburan tanah,”kata Wiryanata.

Tujuan utama pelaksanaan Ngusaba Desa ungkap Dia, untuk kesuburan pertanian, tegaknya pemerintahan, damainya dunia dan tegaknya hati nurani dalam memelihara kebenaran serta menghindari perilaku penuh dosa.

Pada kesempatan itu, Wiryanata mengimbau kepada warga masyarakat pada Jumat (28/4) mulai pukul 08.00 - 16.00 Wita yang akan melewati Jalan Raya Besakih atau sembahyang ke Pura Agung Besakih untuk mencari jalan alternatif atau tidak melewati wilayah Nongan, karena dilakukan prosesi Melasti ke Taman Sari Toya Sah, dengan iring-iringan berjalan kaki sekitar 8 kilometer dari Pasar Nongan.

“Kami dari pengurus Desa Pakraman Nongan mengimbau kepada masyarakat yang akan melewati jalur Pura Besakih agar mencari jalan alternatif lain, karena prosesi upacara Melasti Ngusaba Dalem/Desa dengan berjalan kaki sekitar delapan kilometer dari tempat upacara di Nongan ke arah utara menuju pesucian Taman Sari Toya Sah. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan perjalanan lalu lintas tersebut,” pungkasnya.