Agar Layanan di Terminal Mengwi Maksimal = Diperlukan Jaringan Trayek Yang Memadai | Bali Tribune
Diposting : 25 October 2017 20:18
Arief Wibisono - Bali Tribune
Terminal
Ketua Organda Bali, Eddy Dharmaputra, menunjukkan surat usulan terkait pengoperasian Terminal Mengwi.

BALI TRIBUNE - Dengan beralihnya layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dari Terminal Ubung ke Terminal Mengwi disambut baik berbagai kalangan. Termasuk Ketua Organda Bali, Eddy Dharmaputra.

Ia mengatakan, sudah selayaknya layanan bus AKAP bisa terpusat di Terminal Mengwi, tidak ada lagi di Terminal Ubung. “Aturannya kan sudah jelas, bahwa Terminal Mengwi itu tipe A, sedangkan Ubung yang dulunya tipe B turun menjadi tipe C. Jadi bus AKAP kini harus masuk di Terminal Mengwi yang kewenangannya ada di pusat,” ungkap Eddy, ditemui di kantornya, Selasa (24/10).

Pertanyaannya, kenapa dari sekian tahun layanan di Termunal Mengwi tidak bisa terealisasi? Menurut Eddy yang juga pengusaha angkutan ini, selama ini tidak ada kendaraan pengumpan, baik yang ke Mengwi ataupun dari Mengwi. “Ini yang menjadi kelemahan selama ini tidak adanya konektivitas atau jaringan trayek antar tujuan, sehingga masyarakat enggan kesana,” katanya.

Ia mencontohkan apa yang terjadi di Surabaya, dulu jamannya Terminal Wonokromo ketika dipindah ke Terminal Bratang, ada jaringan trayeknya. Pun ketika dari Bratang dipindah keluar kota, Bungurasih di Sidoarjo, pun tersedia jaringan trayeknya. “Dengan tersedianya jaringan trayek otomatis masyarakat tidak mengalami hambatan, hingga pelayanan di terminal baru bias maksimal,” kata dia.

Ia mengaku, dulu sudah pernah menyarankan pada pemerintah untuk melakukan hal yang sama dengan Surabaya. “Dulu saya pernah menyarankan agar angkutan kota yang ada bisa dimanfaatkan untuk melayani para penumpang bus AKAP dari dan ke Mengwi, meski izinnya di kota bisa ditarik ke provinsi dan dilegalkan melalui perubahan izin trayek agar bisa jadi kendaraan pengumpan,” katanya.

Diungkapkan Eddy, sebenarnya ada perencanaan Terminal Mengwi statusnya tipe A Plus, jadi dengan demikian kendaraan pariwisata pun bisa masuk ke Terminal Mengwi sebagai persinggahan (Stop over). Hal ini dimungkinkan karena melihat posisi Bali sebagai daerah tujuan wisata.

“Saya dukung program itu, sehingga kita masukkan taksi dan kendaraan sewa disana. Alasannya, kalau ada penumpang yang ingin ke obyek wisata bisa langsung dari terminal Mengwi. Penumpang itu kan bermacam macam, kalau yang pribadi bisa gunakan dan pilih nyaman bisa naik taxi, pun demikian dengan AKDP mestinya bisa seperti itu,” tukasnya.

Namun demikian ia berharap tidak ada unsur pemaksaan terhadap penumpang, apalagi Bali daerah tujuan wisata harus berikan kesempatan pada penumpang untuk memilih. “Ada moda pilihan angkutan bagi masyarakat seperti taxi, angkutan sewa, Sarbagita, atau AKDP,” sebutnya. Ia menegaskan perlu tersedianya konektivitas dengan pengoperasian penuh Terminal Mengwi. Ini untuk mengeliminasi kemacetan di jalur Mangupura - Denpasar.