AHY Gagal Cawapres Berdampak Bagi Caleg di Daerah | Bali Tribune
Diposting : 14 August 2018 18:48
San Edison - Bali Tribune
Komang Nova Sewi Putra
BALI TRIBUNE -  Agus Harimurti Yudhoyono (AYH) akhirnya gagal tampil sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pada Pilpres 2019. Sementara Partai Demokrat, memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra, PKS dan PAN serta mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga S Uno sebagai capres-cawapres. 
 
Kegagalan AHY bertarung, ternyata berdampak pada kader Partai Demokrat di daerah, terutama yang ikut bertarung sebagai calon anggota legislatif (Caleg). Meski tak cukup signifikan, namun hal tersebut setidaknya mengendorkan semangat tarung para Caleg yang diusung oleh Partai Demokrat. 
 
"Dengan AHY tidak ikut Cawapres, otomatis ada pengaruhnya. Saya pribadi selaku Caleg, memang sayangkan AHY tidak ikut bertarung. Karena biar bagaimana pun, jelas ada pengaruh di bawah," kata bakal calon anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Buleleng darinya Partai Demokrat, Komang Nova Sewi Putra, di Denpasar, Senin (13/8). 
 
Meski ada pengaruh, menurut dia, namun sebagai kader pihaknya harus tunduk pada keputusan partai. "Apapun itu, sebagai kader kami ikuti keputusan partai," tegas Nova, yang saat ini masih duduk sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Bali. 
 
Disinggung kesulitan di lapangan nantinya saat kampanye, mengingat mayoritas pemilih di Bali adalah pendukung Joko Widodo (Jokowi), Nova menepisnya. Menurut dia, sebagai kader Partai Demokrat, pihaknya akan tetap bekerja untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019 mendatang. 
 
"Sekali lagi, kami akan tunduk pada keputusan partai. Ibaratnya kita punya mobil. Ada sopir. Jadi sebagai penumpang, kita ikut. Kalau kita tidak ikut, maka kita tidak bisa di mobil yang sama," ujar Nova. 
 
"Intinya kita berusaha di bawah. Apalagi kita tidak bisa memaksakan kehendak. Kita tentu arahkan pendukung kita. Tetapi soal pilihan mereka, itu kan hak politik masyarakat. Ingat bahwa, ada prinsip Langsung, Umum Bebas dan Rahasia (Luber). Ini harus disadari," pungkas Nova.