Air Sungai Keruh, Pompa Tirta Sanjiwani Gianyar Meledak | Bali Tribune
Diposting : 17 March 2019 22:56
habit - Bali Tribune
Bali Tribune/ata Kondisi air sungai yang keruh

Gianyar | Bali Tribune.co.id - Hujan deras pada beberapa hari terakhir, kembali mengusik pelayanan Perumda  Tirta Sanjiwani Gianyar.  Curah hujan yang tinggi mengakibatkan air di sejumlah sungai membesar dan keruh, tak terkecuali Sungai Air Jeruk, yang merupakan salah satu sungai penyupulai Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar. Sejumlah pelayanan pun terhambat lantaran mesin  pompa meledak.

Data yang diterima dari Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, Minggu (17/3), kerusakan tersebut telah terjadi Sabtu (16/3) dan diprediksi akan berlangsung hingga hari ini. Kerusakan di sumber produksi Air Jeruk ini, berdampak pada enam desa/kelurahan di Kecamatan Ubud. Seperti, Kelurahan Ubud sebanyak 13 banjar, Desa Petulu (2 banjar), Desa Peliatan (5 banjar), Desa Kedewatan (6 banjar), Desa Mas (6 banjar) dan Desa Sayan sebanyak tiga banjar.

”Air sungai yang sangat keruh mengakibatkan beban pompa turbin dalam mengolah air sangat kuat. Mesin pompa pun terbakar,“ terang  Direktur Teknis Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, Wayan Suastika.

Atas kondisi itu, pihaknya mengaku  tidak memiliki kewenangan dalam memperbaikinya, lantaran produksi air minum di Sungai Air Jeruk dikelola pihak ketiga, yakni PT Bali Bangun Tirta (BBT). Sementara informasi yang diterima, kata Suastika, pihak BBT telah menyelesaikan perbaikan mesin. Dan, saat ini tinggal menunggu proses normalisasi.

Ia mengatakan, selama proses tersebut pihaknya telah memiliki alternatif lain supaya pelayanan ke masyarakat tetap jalan, meskipun tidak maksimal. Yakni, menghidupkan pompa cadangan di Desa Singakerta, serta mengambi sejumlah air sumur untuk yang melayani zona lain.

“Pompanya rusak. Karena air terlalu keruh maka terbakarlah pompa mereka. Karena itu pompa turbin, kemarin (Sabtu) itu masih dicarikan mesinya. Tapi informasinya perbaikan sudah selesai dilakukan (Minggu). Saat ini tinggal menunggu normalilasi saja. Mudah-mudahan malam ini (kemarin) sudah normal,” ujarnya.

Suastika mengimbau di tengah musim hujan ini, masyarakat agar bijak menggunakan air, serta menyediakan penampungan. Sebab kerusakan pipa yang mengganggu pelayanan, sewaktu-waktu bisa terjadi, baik itu karena faktor tanah longsor maupun pohon tumbang. Sebab tak sedikit pipa PDAM berada di bawah pohon. ata