Akhiri Pelaksanaan Ritual Atma Wedana Ngelanus = Tampilkan Petruk cs, PHDI Klungkung Pentaskan Bondres PHBS | Bali Tribune
Diposting : 2 October 2017 20:10
Ketut Sugiana - Bali Tribune
kehidupan
Rangkaian pelaksanaan ritual Atma Wedana ditutup dengan pementasan Bondres Petruk,Dogler dan Denok CS. Tampak Petruk pada pementasan dimaksud, Sabtu (30/9) malam lalu.

BALI TRIBUNE - PHDI Klungkung sebagai presentasi lembaga tertinggi keumatan bagi Umat Hindu ini terus berkiprah positif dengan  menggelar berbagai upakara  yang bersifat masal di Klungkung belakangan ini.
Menurut Ketua PHDI KLungkung Putu Suarta,SH  Sabtu (30/9) malam lalu, ritual atma wedana  yang digelar PHDI KLungkung ini diikuti sekitar 92 sekah. Mereka adalah, krama Hindu yang ada di wilayah Kabupaten Klungkung. Selain itu, terdapat pula 2 orang peserta yang ikut prosesi pewintenan.


“ Kita PHDI KLungkung terus berupaya meringankan beban masyarakat KLungkung dalam melaksanakan yadnya selaku umat Dan kali ini kita menggelar  upakara atma wedana di wewengkon areal pura Jagatnata,KLungkung.  Adapun peserta kali ini diikuti 92 sekah dan 2 orang melaksanakan pewintenan,”jelasnya.


Sementara itu, ketua panita, Jro Mangku Sukrana saat ditemui disela-sela prosesi upacara Atma Wedana massal mengungkapkan, ada sebanyak 93 sawa (orang sudah meninggal dunia, red) yang diikutsertakan dalam upacara Atma Wedana massal untuk tahun ini.


Menurut dia, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah sawa tahun ini mengalami penurunan. Pasalnya hal ini tidak terlepas dari kesadaran umat yang mulai merasakan kemudahan menyelenggarakan upacara keagamaan secara massal.


“Di desa-desa sudah banyak sekarang yang menyelenggarakan Atma Wedana secara massal. Jadi yang ikut saat ini adalah warga-warga yang ketinggalan. Upacara ini tidak hanya diikuti oleh warga yang ada di Kabupaten Klungkung tetapi juga dari Kabupaten Karangasem, Gianyar, bahkan Badung,” katanya.


Bagi warga yang mengikuti sertakan leluhurnya dalam upacara ini, hanya dikenakan biaya sebesar Rp 2,5 juta per sawa. Dengan biaya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan menyelenggarakannya secara mandiri.


Mangku Sukrana berharap, umat Hindu bisa diringankan bebannya dalam menjalani hidup yang serba membutuhkan biaya ini.
“Dengan adanya upacara yang diselenggarakan secara massal ini saya berharap ada peningkatan kualitas umat dalam beragama. Jadi tidak seperti sebelumnya, upacara digunakan sebagai ajang gengsi-gengsian namun tidak tahu makna serta filosofinya. Setelah itu menyalahkan agamanya sendiri karena mengeluarkan biaya besar,” ungkapnya.


Lebih lanjut, upacara yang bertujuan untuk menyucikan roh leluhur dari alam manusia ke alam dewa ini dimulai sejak Kamis (26/9) dan puncaknya pada Sabtu (30/9). Adapun upacara ini dipuput sebanyak lima orang pendeta yang terdiri dari Ida Pandita Mpu Nabe Suranata Paramayoga, Ida Pandita Mpu Budha Daksa Kusuma Wijaya, Ida Sira Mpu Dharma Kumala, Ida Sira Mpu Sura Dharma Jnana, dan Ida Pedanda Gde Wayahan Keniten.


Bupati Klungkung  Nyoman Suwirta yang hadir pada kesempatan itu  menyatakan mari nunas ring suung mangde sami selamat. Ngiring tincepang semangat gotong royong sane sampun saking sue memargi .”Ngemargiang yadnya hendaknya dibarengi niat tulus walaupun harus keluarkan biaya tapi tetap didasar dengan rasa  iklas, dengan niat tulus dan iklas agar yadnya yang dilaksanakan berjalan lancar" ujar Bupati asal Ceningan ini.


Pada pelaksanaan ritual itu, turut serta almarhum mantan Ketua PHDI Klungkung, Ketut Suartana.
Diakhir pelaksanaan ritual ini, atau tepatnya Sabtu (30/9) malam lalu dipentaskan bondres Petruk, Dogler dan Denok cs bertempat di wantilan Pura Jagatnata,KLungkung.
Kegiatan ini diprakarsai Dinas Kesehatan KLungkung melalui Kasi Promkes Diskes Klungkung.


Mewakili Kadiskes, Kasi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Klungkung Nyoman Sumarta menyebutkan, pada pementasan itu disisipkan pula penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
“Melalui pertunjukkan tradisional seperti Bondres ini masyarakat yang mengikuti upakara Atma Wedana ini lebih gampang menerima pesan pesan kesehatan seperti prilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat dalam kehidupan masyarakat utamanya bagaimana mengoptimalkan pola PHBS ini dilingkungan Pura,” ucapnya.