Akper Kesdam IX/Udayana Adakan Pengabdian Masyarakat | Bali Tribune
Diposting : 16 June 2016 14:01
habit - Bali Tribune
CPR
CPR - Peserta Pengabmas Akper Kesdam IX/Udayana melakukan praktek setelah menyaksikan demonstrasi cara melakukan CPR kepada korban henti jantung.

Denpasar, Bali Tribune

Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengabmas) bantuan hidup dasar sesuai dengan visi dan misi dari prodi yaitu menjadi lembaga pendidikan tinggi keperawatan unggulan yang menghasilkan tenaga berkompeten dan disiplin dalam bidang kegawatdaruratan serta mampu bersaing di kawasan ASEN pada tahun 2021.

Pengabmas ini bertema “Save a Life, Learn CPR” bekerjasama dengan Medic Light Team Malang. CPR yang dimaksud adalah Cardio Pulmonal Resuscitation atau yang lebih dikenal kompresi dada untuk membantu korban yang mengalami henti jantung dan henti nafas. Tema ini diangkat karena Setiap tahun terjadi peningkatan kasus penyakit jantung di dunia termasuk di Indonesia.

Kasus penyakit jantung tersebut akan menyebabkan terjadinya serangan jantung atau dikenal henti jantung yang mengakibatkan korban dapat jatuh pingsan mendadak. Serangan jantung yang mendadak ini lebih sering terjadi di luar masyarakat yang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat dari petugas medis karena situasi kegawatdaruratan yang mengancam nyawa.

Perkembangan komunikasi dan transportasi ambulance yang masih dalam tahap pengembangan di Indonesia ataupun di Bali sendiri membutuhkan adanya penolong pertama yang terlatih sebagai penemu pertama korban yang mengalami henti jantung sehingga nyawa korban dapat diselamatkan. Henti jantung jika dapat ditemukan dan dideteksi sejak dini serta mendapatkan pertolongan pertama yang secepatnya dari penolong pertama atau masyarakat umum yang sudah terlatih dapat meningkatkan angka keselamatan pada korban.

Tujuan pengabmas ini diselenggarakan adalah untuk mensosialisasikan bagaimana melakukan kompresi dada (CPR) yang berkualitas dan menggunakan alat AED (Automated External Defibrillator). CPR dan AED dilakukan pada korban dengan kasus henti jantung dapat memberikan kejutan listrik pada jantung sehingga jantung akan kembali berfungsi sebagai pompa darah ke seluruh tubuh. Hal tersebut semua termasuk dalam bantuan hidup dasar.

Peserta yang hadir dalam kegiatan pengabmas bantuan hidup dasar pada Minggu (12/6) sekitar 50 orang dan kegiatan berlangsung lancar. Peserta tersebut terdiri dari bapak dan ibu-ibu yang berada di sekitar Akademi Keperawatan (Akper) Kesdam IX/Udayana yang bekerja sebagai pegawai negeri, swasta dan sebagian besar ibu rumah tangga.

Pengabmas dimulai pada pukul 14.00 wita dengan pemberian materi dari tim Medic Light yaitu dr Ali Haedar, Sp. EM terkait dengan cara memberikan CPR dan AED yang tepat pada korban henti jantung. Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktik langsung dapat melakukan CPR dan AED menggunakan boneka buatan Jepang yang khusus digunakan untuk pendidikan pada masyarakat umum.

Selama demonstrasi kegiatan dibantu oleh beberapa rekan-rekan tim Medic Light yaitu dr Taufik , Sp. EM, Ners Purwoko Sugeng, M.Kep, Ners I Made Sukma Wijaya, M.Kep dan Ners Ramelan, S.Kep. Kegiatan berlangsung dengan tertib dan masyarakat seluruhnya mampu dengan mandiri bagaimana cara melakukan CPR dan pemasangan AED. Akhir kegiatan, masyarakat mengharapkan pemerintah menyediakan alat AED atau dikenal sebagai alat kejut jantung tidak hanya di bandara akan tetapi juga di lingkungan masyarakat umum.