Aksi Peduli Lingkungan Sambut "Earth Hour 2019" di Kawasan Pariwisata | Bali Tribune
Diposting : 30 March 2019 23:40
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ PUNGUT SAMPAH - Pelaku pariwisata dan LSM peduli lingkungan saat bersama-sama melakukan aksi pungut sampah di sekitar Pantai Nusa Dua menemukan sampah kain yang terselip di bebatuan
balitribune.co.id | Nusa Dua - Berbagai aksi dilakukan untuk memperingati Earth Hour 2019 yang jatuh pada 30 Maret. Menjelang peringatan untuk mengurangi pemanasan global tersebut, kalangan pariwisata dengan melibatkan anak-anak sekolah mulai melakukan kegiatan bersih-bersih sampah non organik di sepanjang pantai kawasan The Nusa Dua, Badung dan penanaman puluhan pohon camplung, Jumat (29/3). Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, upaya untuk membersihkan sampah plastik dan jenis lainnya di kawasan yang menjadi venue/tempat melakukan kegiatan wisata tersebut dilaksanakan secara rutin. 
 
"Mulai dari kawasan pariwisata (the Nusa Dua) kami menyiapkan program-program lingkungan disamping juga memang sudah ada arahan dari Gubernur Bali dan Kabupaten Badung untuk mengurangi sampah plastik," katanya. 
 
Pihaknya mengaku telah bekerjasama dengan seluruh tenant baik restoran dan hotel untuk melakukan langkah/kegiatan ini secara berkelanjutan yang dikoordinir oleh pengelola kawasan/ITDC Nusa Dua. "LSM dari Trash Hero Indonesia, WWF, Earth Hour Indonesia juga bergabung di kegiatan ini melakukan aksi bersih-bersih di sepanjang Pantai The Nusa Dua dan penanaman 60 pohon camplung. Sementara yang dibersihkan adalah sampah-sampah non organik," terangnya. 
 
Selanjutnya masih berkaitan dengan keberlangsungan lingkungan di kawasan pariwisata yang setiap hari didatangi oleh ribuan turis asing dan domestik ini, pihaknya akan melibatkan peran anak-anak sekolah melalui program edukasi lingkungan. 
 
"Kemudian ada bagian penting yang kita lakukan yaitu edukasi tentang kebiasaan untuk hidup bersih dengan membersihkan sampah plastik yang melibatkan anak-anak sekolah agar ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan berkelanjutan yang kami lakukan," ujar Ardita. 
 
Lebih lanjut dia menyatakan, pihak pengelola kawasan pada program edukasi itu akan langsung ke sekolah-sekolah yang ada di lingkungan The Nusa Dua secara berkala untuk memberikan pemahaman pentingnya menjaga kebersihan. "Kami akan datang ke sekolah baik SD maupun lainnya untuk memberikan informasi/edukasi agar bisa melakukan sikap bersih seperti ini," imbuhnya. 
 
Dari hasil bersih-bersih yang dimulai dari Pantai Samuh hingga leher Pulau Peninsula, sebanyak 175 kilogram sampah non organik terdiri dari botol minuman plastik sekali pakai, besi, puntung rokok dan lainnya berhasil dikumpulkan. Nantinya sampah-sampah tersebut akan diolah di tempat pengolahan sampah milik ITDC Nusa Dua. 
 
Pihaknya pun membuat program salah satunya untuk menghimbau para pengunjung dan masyarakat yang mengunjungi kawasan pariwisata ini agar ikut membantu menjaga kebersihan area tersebut. "Kalau kawasan dilihat bersih paling tidak mereka (pengunjung) mulai berpikir jangan membuang sampah sembarangan dan carilah tempat sampah. Kita juga melakukan imbauan secara tertulis," ucap Ardita. 
 
Sementara itu Wayan Aksara, Ketua Trash Hero Indonesia menyebutkan di Bali partisipasi berbagai pihak baik masyarakat dan anak-anak sekolah terkait kepedulian terhadap lingkungan ini cukup tinggi. "Kami selain membersihkan juga mengedukasi, dengan semangat yang sama akan menimbulkan perubahan. Memang perlu waktu. Mari kita bersama-sama menjaga Nusa Dua ini menjadi pantai percontohan tidak ada sampah," ajaknya.
 
Pihaknya berharap semua pihak harus sudah mulai berperilaku mengurangi penggunaan bahan-bahan plastik sekali pakai salah satunya dengan membawa tumbler/botol air isi ulang. "Cara ini bisa mengurangi penyebaran sampah. Tidak ada lagi yang membawa minuman kemasan sekali pakai. Ada rasa malu jika kita masih membawa kemasan plastik sekali pakai," cetus Aksara. 
 
Dia yakin semua pihak baik hotel telah menerapkan 3 R (reduce, reuse recycle) sebagai tindakan mengurangi penyebaran sampah di kawasan pariwisata dan tempat lainnya. "Kita berupaya untuk memperkenalkan ini (3R). Saya yakin hotel sudah melakukan itu. Mari tebarkan terus virus ini baik di desa penyangga," katanya. 
 
Sementara itu terkait Earth Hour 2019, pengelola the Nusa Dua menyampaikan kegiatan itu kepada Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace). Kegiatan ini pun mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Bali. "Kami Pemerintah Provinsi Bali sangat komit mendukung gerakan kepedulian terhadap lingkungan ini," ucapnya.