Aliran Sungai Tertutup Longsor, Tukad Melangit “Jadi Danau” | Bali Tribune
Diposting : 6 April 2018 18:08
Agung Samudra - Bali Tribune
longsor
TERBENDUNG – Material longsor menutup aliran sungai, membuat Tukad Melangit terbendung jadi genangan menyerupai danau.

BALI TRIBUNE - Longsornya tebing setinggi hampir 50 meter di daerah  aliran Tukad Melangit, di Dusun Cingang, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, dan Dusun Antugan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Jumat (23/3) lalu, menutup aliran air sungai. Kini di lokasi titik longsor terbentuk bendungan air hingga menyerupai danau dengan kedalaman air  berkisaran 15 meter  dan lebar sekitar 20 meter serta  pajang 600 meter.

Untuk menuju lokasi longsor harus melewati jalan setapak dengan turunan yang sangat terjal. Membutuhkan waktu 30 menit menuju lokasi. Tampak material tebing yang  longsor menutup  sebagian besar daerah aliran Sungai Melangit. Akibatnya aliran air yang datang dari hulu (Dusun Gebangan, Desa Kayubihi) terbendung. Kondisi air yang tergenang berwarna hijau pekat  karena aliran sungai yang tertutup material longsor, air yang mengalir ke hilir debitnya kecil.

Sebelumnya jalur tersebut sempat digali oleh petugas PDAM Bangli, mengingat jaringan PDAM juga tertimbun material longsor. Lantaran ada insiden tebing kembali longsor pihak PDAM tidak melanjutkan penggalian di jalur tersebut dan memilih mengalihkan jaringan. ”Beberpa orang pekerja sempat dilarikan ke rumah sakit karena terluka akibat terkena material longsor,” jelasnya

Direktur PDAM Bangli I Wayan Gde Yuliawan Askara, Kamis (5/4), mengungkapkan awalnya pihaknya ingin mencari jaringan  pipa yang tertimbun material longsor tersebut, hanya saja kondisi tidak memungkinkan. Terlebih saat ini pipa yang berada di dasar sungai tersebut sudah terendam air. “Kalau menunggu air ini surat bisa berbulan-bulan tentu pelayanan kepada konsumen terganggu dalam waktu yang lama,” jelasnya.

Maka salah satu alternatif yang ditempuh yakni membuat jaringan pipa baru dan dari survai di lapangan, panjang jaringan yang dibuat  hampir 600 meter. Panjang  pipa yang terendam panjang hampir 600 meter. Dari panjang pipa yang terendam air pihaknya bisa memperkirakan panjang bendungan yang menyerupai danau di Tukad Melangit tersebut. “Kami memperkirakan kondisi akan tetap seperti ini. Semisal debit air naik dan bisa membelah material longsor kemungkinan air bisa mengalir normal. Tidak lagi seperti danau,” ujarnya.

Disinggung terkait perbaikan, Yuliawan Askara menyampaikan untuk perbaikan sedang berjalan. Selama ini yang menjadi kendala adalah masalah ketersedian pipa dan cuaca. Untuk pipa  sudah datang dua hari yang lalu dan telah dipasang. “Pipa telah di lokasi dan telah dipasang pihak rekanan,” ujarnya. Sementara proses pengerjaan paling lama empat hari lagi sudah rampung. “Kalau cuaca mendukung dalam empat hari lagi pengerjaanya sudah kelar,” sebutnya.

Disampaikan, untuk anggran perbaikan menggunakan pos bencana Rp 300 juta dan bila kurang terpaksa diambilkan dari kas PDAM. “Perkiraan kami untuk perbaikan jaringan pipa menelanan anggran sekitar Rp 500 juta,” bebernya. Setelah proses perbaikan jaringan pipa rampung dan layanan sudah lancar, pihaknya akan menggelar upacara pakelem di lokasi untuk memohon keselamatan dan agar kejadian serupa terulang kembali kedepanya. ”Berbagai cara kita lakukan termasuk menempuh jalur niskala,” ujarnya.