Anak TK/PAUD Belajar Darurat di Bale Banjar | Bali Tribune
Diposting : 29 April 2017 13:32
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
pendidikan
DARURAT - Anak-anak TK/PAUD Tunjung Biru di Banjar Berawansalak belajar darurat di bale banjar setempat.

BALI TRIBUNE - Di tengah gencar-gencarnya upaya yang dilakukan pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan melui berbagai program, ternyata hingga kini masih banyak potret buram  dunia pendidikan, tidak terkecuali di Bumi Makepung Jembrana. Kondisi kesenjangan ini dialami anak-anak usia dini di Banjar Berawan Salak, Desa Banyubiru, Negara. Anak-anak terpaksa mempergunakan fasilitas umum berupa Balai Banjar setempat agar dapat mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD).

Kendati aktiftas belajar mengajar dilakukan secara darurat di Bale Banjar yang merupakan tempat untuk berkumpulnya warga untuk pesangkepan atau rapat,  namun tidak menyurutkan para guru memberikan pelajaran kepada anak-anak yang bersemangat menimba ilmu. TK/PAUD Tunjung Biru Banjar Brawan Salak, Desa Banyubiru, Negara sejak dua tahun terakhir mempergunakan bale banjar setempat untuk melaksanakan aktifitas proses belajar mengajar lantaran sampai saat ini tidak memiliki bangunan sekolah. Untuk bisa dimanfaatkan layaknya tempat belajar disekolah, para guru menyekat sebagian tempat kosong di salah satu sudut bale banjar  untuk dipergunakan sebagai ruang kelas.

Kendati lokasinya tidak jauh dari kawasan perkotaan, namun fasilitas belajar mengajar di TK/PAUD Tunjung Biru justru jauh dari kata layak. Belasan siswa terpaksa belajar dengan duduk lesehan atau berlutut dilantai bale banjar karean tidak tersedia kursi sebagai tempat duduk mereka. Loker tempat menaruh tas dan barang milik siswa juga dibuat sendiri secara darurat oleh para guru pembimbing dengan memanfaatkan kayu dan triplek bekas. Kendati dilakukan serba kekurangan namun anak-anak tampak tetap semangat dan ceria mengikuti proses belajar mengajar.

Selain fasilitas belajar mengajar yang sangat minim, TK /PAUD Tunjung Biru juga tidak memiliki fasilitas alat bermain bagi siswanya. Disekolah ini hanya ada satu ayunan yang kini kondisinya sudah mulai karatan. Di TK/PAUD Tunjung Biru hanya terdapat dua guru pembimbing dan seorang kepala sekolah. Jangankan untuk mengharapkan kondisi kelas yang layak untuk proses belajar mengajar, mereka mempergunakan salah satu ruangan dipojok balai banjar sebgai ruang guru. Begitupula dengan masalah kesejahteraan para guru pembimbing, merka berkeja membimbing dan mengajar anak-anak didik mereka dengan ikhlas tanpa memikirkan berapa upah yang mereka terima  karena nafkah yang mereka terima setiap bulannya sangat jauh dari harapan.

Salah seorang guru pembimbing TK/PAUD Tunjung Biru, Ni Komang Diantini mengakui aktifitas belajar mengajar sudah  dilakukan di Bale Banjar Berawan Salak sejak tahun 2015. Ia tidak menampik berbagai fasilitas termasuk juga saran belajar mengajar sperti buku dan fasilitas bermain yang sangat kurang. Namun di tengah kondisi yang serba kekurangan itu para guru tetap berusaha agar anak didik mereka sedikit demi sedikit agar bisa berkembang. Para guru berharap ada uluran tangan dan bantuan dari pemerintah sehingga sekolahnya menjadi lebih layak sebagai tempat mendidik anak-anak usi dini. Para guru pembingbing dan pihak sekolah sangat berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah agar bisa membantu fasilitas belajar mengajar dan bermain anak didik mereka.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Jembrana, Putu Eka Suarnama, ketika ikonfirmasi, Jumat (28/4), mengatakan, pihaknya akan segera mengecek kondisi TK/PAUD Tunjung Biru di Berawan salak itu dan akan dicarikan solusinya.