Angin Puting Beliung Robohkan Pura Pengubengan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 21 October 2019 12:54
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ ROBOH – Bangunan Pura Pengubengan Besakih rubuh akibat tiupan putting beliung, Minggu (20/10).
balitribune.co.id | Amlapura - Angin puting beliung menyapu wilayah Kecamatan Rendang sejak dua hari terakhir ini, Sabtu (19/10) dan Minggu (20/10). Akibatnya tiga bangunan rumah di Desa Temukus, Besakih, Rendang atapnya rusak parah. Tidak hanya itu, bangunan Pura Pengubengan, Besakih, ambruk dan nyaris rata dengan tanah akibat terjangan angin kencang.
 
Wayan Ngawit, salah satu prajuru di Pura Pengubengan di lokasi kejadian Minggu (20/10) menceritakan, pada Sabtu sore sekitar pukul 15.00 Wita, angin kencang sudah terjadi di puncak Gunung Agung. Bahkan saat itu abu vulkanik yang berada di puncak gunung beterbangan. 
 
“Waktu itu bahkan ada yang mengira kalau Gunung Agung meletus. Padahal itu cuman abu vulkanik yang diterbangkan oleh angin putting beliung,” kata Wayan Ngawit.
 
Ternyata angin tersebut tidak hanya memusar di puncak gunung, namun beberapa saat kemudian angin memusar tersebut dengan cepat bergerak turun ke lereng bawah. Hal ini membuat sejumlah warga yang tinggal di lereng Gunung Agung seperti di Desa Temukus panik. Dalam hitungan menit, atap rumah warga di desa ini porak poranda karena diterbangkan angina. Bahkan satu rumah tertimpa pohon tumbang hingga hancur. 
 
Beruntung tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa ini, karena saat itu warga yang sudah melihat pergerakan angin memusar tersebut turun ke bawah ke desa mereka mengamankan diri.
 
“Waktu itu yang melihat langsung itu Buk Masni pedagang yang berjualan di warung. Nah, angin itu memusar kencang sekali dan langsung menyapu Bale Pesandekan hingga akhirnya rubuh,” ungkapnya. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan saksi ke prajuru Pura Pengbengan, dan beberapa saat kemudian warga dan prajuru langsung tiba di lokasi kejadian untuk melihat parahnya kerusakan akibat terjangan angin kencang tersebut.
 
“Selain bangunan Bale Pesandekan yang rubuh, salah satu pelinggih di dalam areal pura juga posisinya miring dan rusak oleh terjangan angin kencang,” sebutnya. 
 
Agar bangunan pelingngih itu tidak ambruk seperti bangunan Bale Pesandekan, dia dan warga lainnya memasang bambu sebagai penahan. “Kejadian ini sudah kita laporkan ke Walikota Denpasar sebagai pengempon, dan kami sudah berkoordinasi untuk segera menggelar upacara pasca kejadian ini,” ucapnya.
 
Sementara itu, pasca kejadian bencana angin puting beliung tersebut, Penjabat Sekda Karangasem I Gusti Made Rinceg, didampingi Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Minggu pagi bergerak ke lokasi kejadian Pura Pengubengan guna mengecek kondisi kerusakan.
 
“Kita sudah langsung terjunkan anggota ke lokasi kejadian di Desa Temukus untuk melakukan penanganan sekaligus assesmen yakni penyerahan bantuan kepada warga yang tertimpa musibah,” tegas Ida Bagus Ketut Arimbawa.