Angkot Enggan Ngetem di Terminal Loka Crana | Bali Tribune
Diposting : 22 January 2020 00:40
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ MENUNGGU - Sejumlah angkot menunggu penumpang di pinggir jalan.
balitribune.co.id | Bangli - Terminal Loka Crana mulai dioperasikan sejak enam bulan lalu, walaupun demikian masih banyak angkot enggan ngetem atau menunggu penumpang di dalam terminal. Padahal fasilitas yang tersedia cukup memadai. 
 
Salah seorang sopir angkot mengatakan memilih ngetem di luar arel terminal karena penumpang enggan masuk terminal. “Memang fasilitas terminal cukup memadai tapi penumpangnya justru enggan masuk terminal,” ujar sopir asal Bangli Selatan ini, Selasa (21/1).
 
Sealin itu kalau ngetem di dalam terminal akan kalah cepat dengan para tukang ojek. “Kalau memang mau ditertibkan sekalian tukang ojek juga harus mangkal dalam terminal dan tidak lagi ojek yang menaikkan penumpang di jalanan,” sebutnya seraya menambahkan untuk jumlah angkot yang masih beroperasi bisa dihitung dengan jari.
 
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Bangli Sang Putu Surata saat dikonfirmasi keberadaan angkot yang ngetem di luar terminal mengatakan, enam bulan terkahir adalah masa uji coba pengoperasian terminal. Selama masa uji coba untuk angkutan umum masih banyak ngtem di pinggir jalan. Terakit kondisi ini dinas akan kembali melakukan pendataan angkutan umum yang masih beroperasi di Bangli. “Karena masih masa uji coba untuk angkot memang belum dikenakan retribusi nah dengan berakhirnya masa uji coba ini akan mulai diberlakukan pungutan retribusi sehingga angkot harus masuk terminal,” jelasnya.
 
Diakui pihaknya saat ini masih melakukan proses pencetakan karcis retribusi  untuk angkutan penumpang dan barang. “Kami masih fokus melakukan pendataan dan akan melakukan penjajakan dengan para sopir angkot. Dengan harapan ke depannya aktifitas bongkar muat barang maupun penumpang bisa dilakukan di terminal dan tidak lagi di pinggir jalan,” kata Sang Putu Surata.
 
Kata Sang Putu Surata, khusus untuk parkir kendaraan pengunjung pasar Loka Crana memang sudah dikenakan retribusi. “Selain masalah angkot kami juga akan melakukan penertiban terhadap kendaraan warga yang menginap di terminal,” tegasnya.