Antisipasi Gunung Agung Erupsi = SAR dan Kapal Siaga di Gilimanuk | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 30 September 2017 11:56
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Gilimanuk
SIAGA - Personel Basarnas dari Pos SAR Jembrana mulai disiagakan di Teluk Gilimanuk setelah aktivitas vulkanik Gunung Agung semakin meningkat.

BALI TRIBUNE - Untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung, sejumlah pihak di Jembrana kini mulai disiagakan. Seperti personel Badan SAR Nasional (Basarnas), yang mulai Jumat (29/9) disiagakan di Teluk Gilimanuk.

Sebelumnya, sejumlah personel ini dimobilisasi ke sejumlah wilayah di Karangasem yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk mengevakuasi warga terdampak dalam radius 12 kilometer ke tempat pengungsian.

Dalam siaga di Teluk Gilimanuk, personel SAR dari Pos SAR Jembrana dilengkapi satau unit perahu karet dan dua mobil operasional di darat.

Sejumlah rescuer dari Pos SAR Jembrana mengaku personel Pos SAR Jembrana memang ditugaskan untuk siaga penuh di Gilimanuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung. Koordinator Pos SAR Jembrana, Komang Sudiarsa, saat dikonfrimasi melalui ponselnya menyatakan hingga kini belum ada personel Pos SAR Jembrana yang dimobilisasi ke Karangasem, namun sejak Gunung Agung mulai ditetapkan dengan status awas, pihaknya sudah mengirim bantuan ke Karangasem.

Bantuan itu berupa armada alat angkut atau alat transportasi untuk mengevakuasi warga yang mengungsi. “Untuk ke Karangasem kita baru mengirim alat angkut. Sedangkan untuk personel memang belum,” ujarnya dan menambahkan pihaknya akan segera mengirimkan personel jika sewaktu-waktu ada instruksi untuk mengirim personel ke lokasi.

Untuk mengantisipasi erupsi pula, sampai saat ini menurutnya Pos SAR Jembrana masih standby. “Sementara kita standby menunggu informasi dari kantor induk di Denpasar,” paparnya.

Ia juga menyebutkan langkah antisipasi lain apabila nantinya Gunung Agung benar-benar erupsi, maka personelnya bersama peralatan SAR yang dimiliki seperti boat sea raider di Gilimanuk sudah siap untuk digerakkan.

Boat sea raider dengan panjang 8,5 meter itu akan digunakan mengantisipasi jika terjadi kecelakaan pelayaran terutama saat terjadi esksodus besar-bersaran pengungsi yang keluar Bali.

“Untuk saat ini kita tempatkan dua personel. Jika ada kejadian membahayakan saat terjadi eksodus ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, kita bisa secepatnya merespons dan memberikan pertolongan,”paparnya.

Sementara itu, selain telah dibuat Posko Bencana di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga meyiagakan 50 armada kapal penyeberangan untuk mengantisipasi adanya eksodus dari Bali ke Jawa ketika Gunung Agung erupsi.

Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan Kelas III atau Syahbandar Gilimanuk, I Made Astika juga menyatakan apabila Gunung Agung nantinya erupsi dan terjadi eksodus besar-besaran dari Bali ke Jawa melalui Gilimanuk, maka nahkoda dan operator kapal yang melayani penyeberangan di Selat Bali diminta untuk membantu melakukan evakuasi.

“Bila gunung Agung meletus dan terjadi eksodus pengungsi ke Jawa maka kita siap membantu dan semua kapal juga harus ikut membantu evakuasi dengan cepat dan aman,” pungkasnya.