Aparat di Bawah Harus Pro Aktif Mendata Warga Miskin | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 24 September 2016 10:41
I Made Darna - Bali Tribune
kemiskinan
Ilustrasi Kemisikinan : Harus “Malu” Rakyat miskin di daerah bergelimang dolar

Mangupura, Bali Tribune

DPRD Badung sangat menyayangkan masih ada warga miskin di Kabupaten Badung yang luput dari pantaun pemerintah. Tentu kabar itu akan membuat malu para wakil rakyat yang duduk di gedung Mewah Mangupura. Wajar jika parlemen di daerah ini pun mengkritik kinerja aparat terbawah dianggap tidak pro aktif dengan keberadaan warganya.

Salah satu warga miskin dan sakit-sakitan yang luput perhatian Pemkab Badung adalah I Wayan Retag (75) - Ni Made Gebrog (63) asal Banjar Sibang, Jagapati, Kecamatan Abiansemal, Badung. Pasutri miskin ini bertahun-tahun menderita sakit berat. Retag sejak lima tahun menderita sakit stroke, sementara  istrinya Gebrog dari empat tahun sudah mengalami kebutaan dan kencing manis.
"Terus terang kami sangat menyayangkan kok masih ada warga yang benar-benar miskin justru  tidak terdata dan mendapat bantuan," ungkap anggota Komisi II DPRD Badung, I Gede Suardika, Jumat (23/9).
Menurutnya dengan besarnya anggaran pemerintah untuk penanggulangan kemiskinan mestinya tidak ada warga yang tercecer. Apalagi warga itu selain miskin juga menderita sakit-sakitan sejak bertahun-tahun.
"Yang jadi pertanyaan aparat terbawah di desa itu  kemana? Kok dibiarkan warganya tercecer seperti itu," sodok politisi asal Desa Punggul, Abiansemal itu.
Menurut dia wajar pemerintah daerah sampai tidak tahu kalau model aparat terbawahnya "tuna runggu" terhadap warganya sendiri. "Kalau aparat yang dibawah tidak melaporkan (ada warganya miskin dan sakit-sakitan, red), pemerintah diatas sudah pasti tidak tahu," bebernya.
Suardika pun mendesak aparat terbawah terutama kelian dinas, kaling dan perbekel di seluruh Badung pro aktif mendata keberadaan warganya. Sehingga  kasus tercecernya warga miskin seperti di Banjar Sibang, Jagapati agar tidak terjadi di daerah lain.
"Dalam pendataan warga miskin, Kaling dan Perbekel harus pro aktif. Kalau mereka malah menyembunyikan orang miskin pemerintah kan tidak tahu," tegasnya.
Selain itu politisi Partai Nasdem ini juga "mewarning" para aparat pemerintah dalam melakukan pendataan agar jujur. Laporkan apa adanya. Jangan sampai ada suka tidak suka apalagi karena perselisihan politik dibawa dalam pendataan warga miskin.
"Kalau persoalan orang miskin jangan ada like this like nya. Ini masalah kemanusiaan. Kalau memang benar miskin dia wajib dibantu," tandasnya.
Sementara itu Pemkab Badung dibawah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker), Kamis (22/9),  turun ke Jagapati untuk meninjau keberadaan pasutri miskin I Wayan Retag-Ni Made Gebrog. Kepala Disosnaker Badung, IB Oka Dirga menjelaskan, dari pantauannya pasutri miskin itu saat ini sudah memiliki rumah. Sehingga yang bersangkutan tidak layak mendapat bantuan bedah rumah. Bantuan beras miskin (raskin) juga diakui dicoret lantaran sudah mampu membangun rumah.
"Sudah sempat kita cek. Sekarang mereka sudah  punya rumah, makanya tidak bisa dapat bantuan bedah rumah dan bantuan raskin lagi,"Akunya menyudahi.