BALI TRIBUNE - Memperingati HUT ke-72 RI tahun 2017, Sekaha Teruna Eka Putra Desa Pakraman Batumulapan, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida melaksanakan apel bendera di laut. Kostum yang digunakan pakaian adat seperti kamben dan udeng, tidak menggunakan baju khusus untuk pria, sementara perempuannya menggunakan adat madya.
Di tengah deru ombak pantai Batumulapan ini dengan garis pantai yang membentang cukup luas sekira pukul 16.30 wita apel bendera dilangsungkan. Berpacu kondisi pasang surut menjadi alasan apel bendera digelar sehari sebelum HUT ke-72 RI, yakni pada hari Rabu (16/8).
Ketua ST Eka Puta I Putu Agus Widiantara ditemui, Kamis (17/8), menyebutkan bahwa apel bendera yang dilakukan di pantai salah bentuk terhadap negara tercinta. “Isu-isu pelemahan dan mencabik-cabik keutuhan pancasila sering kita jumpai dan bersliweran terutama di sosial media. Miris melihat kondisi tersebut, kami sebagai anak bangsa melalui acara ini merawat kembali rasa cinta dan kebhinekaan mengairahkan tiap pemuda khusus yang ada di Batumulapan serta secara keseluruhan. Acara seperti merupakan implementasi kita sebagai pemuda memberikan pesan melalui performance. Selain apel bendera pembacaan puisi tentang bagiamana air mata garuda menetas melihat kondisi seperti sekarang ini," tegasnya.
