Badung Menjadi Barometer Cabor Catur di Bali | Bali Tribune
Diposting : 30 September 2017 12:44
Djoko Purnomo - Bali Tribune
KONI
Pecatur junior Grecelia (kiri/Badung) saat menghadapi pecatur Buleleng pada Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar.

BALI TRIBUNE - Meski KONI Bali memberlakukan regulasi  larangan menggunakan jasa atlet luar Bali, riilnya tidak mempengaruhi raihan medali atau atlet Badung mendominasi medali  emas  masih tetap terjaga pada gelaran Porprov Bali XIII di Gianyar.  Dari 15 medali emas yang diperebutkan, pecatur Badung meraih 10 emas, selebihkan 2 emas masing-masing diraih Buleleng dan Denpasar, serta sekeping medali emas diraih Tabanan.

Ketua Umum Pengkab Percasi Badung Wayan Suanda mengatakan, keberhasilan mempertahankan gelar juara umum itu tidak lepas dari dukungan KONI Badung yang selalu memberi dorongan kepada para atlet untuk terlibat mengikuti aktivitas kejuaraan di luar Bali.

Kesungguhan KONI Badung itu membuat langkah Percasi Badung mudah menjabarkan program-program peningkatan kualitas atlet. “Atlet pun merasa memperoleh kesempatan untuk  meningkatkan program-program peningkatan daya juang dan teknik bermain,” kata Suanda, Jumat (29/9).

Sebelum porprov, rangkaian kegiatan yang dilakukan Percasi Badung  di antaranya melibatkan pecatur mengikuti event nasional di Jakarta. Tempaan  mental di level nasional memberi arti ketangguhan daya juang para atlet untuk bisa sebagai juara.

“Buktinya sudah jelas, meski tanpa jasa pecatur luar Bali, Badung tetap menggaet juara umum dengan 10 medali emas.  Hasil ini sekaligus menjawab keragu-raguan Ketua Umum KONI Badung Pak Raka, soal ancaman penurunan perolehan medali di cabang catur,” jelasnya.

Sederet pemain senior dan junior  mempunyai andil membawa Badung jaura umum cabang asah otak catur. Meski tergolong pecatur lama seperti MN. Octo Dami, Ketut Sana, dan Surip  serta dibagian putri, Kadek Iin Dwijayanti, Putu Widiari, Sinta Kartika Sari, masih menjadi momok rival-rivalnya di Porprov di Gianyar.

Sedangkan pecatur masa depan yang masih muda Gracelia  memberi nilai tambah kedikjayaan tim Badung pada multi event olahraga dua tahunan level Bali di Gianyar. “Kami masih tetap memberi perhatian pembinaan kepada mereka, selain pecatur-pecatur pelapis,” ujarnya