Bakti Penganyar Pemkab Bangli Di Pura Er Jeruk | Bali Tribune
Diposting : 4 February 2019 22:35
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ Wabup Bangli Sang Nyoman Sedana Arta serahkan punia saat hadir pada pelaksanan bakti penganyar di Pura Dang Kahyangan Er Jeruk,Sukawati Gianyar,Minggu (3/2) kemarin.
Bali Tribune, Bangli - Pemerintah Kabupaten Bangli ngaturang bakti penganyar di Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk Desa Pakraman Sukawati, Minggu (3/2) kemarin. Ritual tersebut dilaksanakan serangkaian Karya Padudusan Agung, Segara Kertih, Tawur Balik Sumpah Agung, Mupuk Pedagingan yang berlangsung di Pura tersebut.
 
Dipimpin langsung Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, prosesi itu juga dihadiri Sekda I B  Gde Giri Putra, pimpinan OPD serta ratusan ASN dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.
 
Disela-sela kegiatan Wabup Sedana Arta mengatakan, bakti penganyar itu merupakan wujud bakti Pemkab Bangli kehadapan Ida Bhatara yang berstana di Pura Er Jeruk. 
 
Melalui ritual tersebut Wabup berharap Ida Bhatara yang berstana di Pura tersebut memberikan keselamatan dan perlindungan bagi semua umat.
 
“Hari saya memimpin langsung pelaksanaan bakti penganyar Pemkab Bangli yang diikuti oleh ratusan pegawai, di Pura Er Jeruk. Melalui pelaksanaan karya dan bakti penganyar ini kita berharap, Ida Bhatara memberikan tuntunan dan sinar sucinya, sehingga kita semua diberikan keselamatan dan kesejahteraan,”ucapnya.
 
Sementara Kabag Kesra Setda Bangli, Jro Penyarikan Widata menambahkan, prosesi bakti penganyar dimaksud dipuput oleh dua orang sulinggih yakni, Ida Pedanda Putu Peling dari Gria Batubulan dan Ida Pedanda Putu Mas dari Gria Pekuwudan, Sukawati.
 
Adapun jenis ayaban banten yang dihaturkan berupa, bebangkit,  pereman,  tebasan dan ajuman. Untuk wewalungan, dipersembahkan bawi (babi,red), bebek serta ayam.  
Lanjut Jro Penyarikan Widata, saat prosesi berlangsung dipersembahkan pula tari-tarian sakral seperti, Rejang Dewa, Pendet, Wayang, Topeng dan Tari Baris.
 
Pada kesempatan yang sama, manggala karya di Pura Er Jeruk, I Nyoman Oka menjelaskan, rangkaian ritual di Pura tersebut dimulai sejak rahina Sukra Wage Kuningan atau, Jumat (4/1) lalu.
 
Adapun prosesi diawali dengan nyukat genah dilanjutkan dengan ngadegang bagia pule kerthi pada rahina Soma Wage Medangsia atau,Senin (14/1), kemudian pemelastian pada Saniscara Umanis Pujut,Sabtu (26/1) lalu.
 
Berikutnya dilaksanakan ritual tawur agung pedanan pada Soma Pon Pahang atau,Senin (28/1). Dan, puncak karya berlangsung pada rahina Buda Kliwon Pahang atau Rabu (30/1) lalu.
Usai puncak karya dilaksanakan ritual ngaturang bakti penganyar yang mana ritual ini berlangsung hingga prosesi penyineban yakni, Jumat (8/2) nanti.
 
Terkait dengan sejarah berdirinya Pura Er Jeruk Nyoman Oka menerangkan, sebagaimana tertulis dalam Lontar Dwijendra Tatwa, Pura Er Jeruk dibangun saat dharma yatra (perjalanan suci,red) Danghyang Nirartha dari Uluwatu menuju ke Goa Lawah.
 
Disebutkan dalam lontar tersebut, sebelum tiba di Goa Lawah, Danghyang Nirartha sempat mampir di sebuah persawahan di kawasan Subak Lebad. Kehadiran Danghyang Nirartha disambut dengan suka cita oleh petani setempat. Mereka (petani,red) mempersembahkan suguhan kepada Danghyang Nirartha berupa air jeruk.
 
Atas kebaikan yang ditunjukkan oleh para petani di Subak Lebad, di lokasi peristirahatan Danghyang Nirartha kemudian di bangun sebuah Pura yang kemudian dikenal sebagai Pura Dang Kahyangan Er Jeruk.
 
"Saya menghimbau seluruh umat se-dharma yang ada di Bali maupun di seluruh nusantara bisa ikut ngaturang bakti demi kerahayuan jagat,” pungkasnya.