Bali Blues Festival 2017 - Melalui Musik Gemakan Perdamaian | Bali Tribune
Diposting : 29 May 2017 20:56
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Blues Festival
Event musik internasional, Bali Blues Festival 2017, di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Badung, Jumat (26/5).

BALI TRIBUNE - PAGELARAN Bali Blues Festival 2017, di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Badung Jumat (26/5) mengajak para penonton dan masyarakat Indonesia untuk berdoa dan menyampaikan pesan perdamaian pasca bom Kampung Melayu di Jakarta beberapa waktu lalu.

Bali Blues Festival yang berlangsung selama dua hari turut dimeriahkan sejumlah musisi papan atas, seperti Gugun Blues Shelter yang menjadi penampil pemungkas, sebelumnya turut ada kolaborasi antara musisi asal Bali Balawan dengan Gilang Ramadhan, kemudian Bali Guitar Club, Dialog Dini Hari, Ika & The Soulbrothers, Raw Earth (Singapore), serta Ronald Gang.

Selain itu, Tri Utami, vokalis grup legendaris Krakatau pun diminta untuk memimpin doa dari atas panggung bersama Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gede Pitana dan jajaran direksi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) serta sejumlah artis.

“Berkumpul di tanah indah ini, tanpa melupakan apa yang terjadi. Mari sudahi semua, cukup sudah perdebatkan perbedaan, berkelahi. Mari pikirkan kesamaan dan kebersamaan, kita sudah ada di sini tak perlu tanya datang dari mana, anak siapa, agamanya apa,” ujar Tri Utami yang kemudian melantunkan puji-pujian umat Hindu Tri Sandya, Om Bhur Bwah Svaha dan Indonesia Raya.

Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer, mengatakan musik sebagai bahasa universal tidak ada skat agama, suku dan golongan serta tidak ada batasan. Menurutnya, melalui konser musik blues dari Nusa Dua ini menyebarkan semangat kebersamaan di Bali yang merupakan destinasi wisata internasional. Bali Blues Festival 2017 menyampaikan pesan damai melalui persaudaraan oleh para artis Bali, nasional dan internasional.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gede Pitana dalam kesempatan tersebut menyampaikan pesan damai melalui musik. Masyarakat jangan takut dan harus bersatu dalam menghadapi teror seperti yang terjadi di Jakarta. Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk merawat dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, perdamaian dan persaudaraan.

“Kami juga mengimbau aparat kepolisian dan TNI untuk sedia dan mampu menindak segala bentuk ujaran kebencian dan penistaan terhadap nilai-nilai dan simbol-simbol negara, karena hal-hal yang antara lain menjadi pintu masuk bagi paham dan aksi radikalisme dewasa ini,” cetus Pitana. Kepala Dinas Pariwista Badung, I Made Badra, mengatakan jika tahun 2018 mendatang berencana menggabungkan Festival Budaya Bahari dan Bali Blues Festival.