Bali Jendela Dunia Industri Kreatif Bidang Desainer | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 15 May 2018 20:11
Djoko Moeljono - Bali Tribune
perak
Dari acara disainer tentang batik di Seminyak, Kuta.
BALI TRIBUNE - Saat ini, perkembangan industri kreatif menjadi salah satu andalan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat. Hal itulah yang mendasari Bali sebagai daerah pariwisata melihat potensi di bidang ini sangat menjanjikan peluang yang potensial.
 
 
"Bali adalah jendela dunia dalam mengembangkan industri kreatif khususnya di bidang desainer," ujar Ali Kharisma, selaku Ketua Panitia “Bali Fashion Trend 2018” (BFT) di TS Suites Seminyak, Kabupaten Badung, akhir pekan lalu.
 
 
Kehadiran para desainer muda berbakat dari sejumlah kota besar di Indonesia diharapkan mampu menampilkan produk yang sebelumnya sederhana dan biasa-biasa saja menjadi lebih modern dan memiliki daya saing. Dengan demikian produk tersebut nantinya bisa memasuki pasar yang lebih luas dan mampu mengangkat kehidupan para perajinnya.
 
 
Ajang even tahunan BFT ini berlangsung selam 3 hari (11-13 Mei 2018) yang diikuti sekitar 70 desainer terkemuka dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari Bali sendiri sebagaimana disampaikan Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) KPW Prov. Bali Azka Subhan menghadirkan enam desainer (kain endek/songket) serta seorang asesoris perak.
 
 
Diharapkan dari para desainer ini akan melahirkan perpaduan antara kain dan asesori (perak). Bali sangat kaya akan potensi budayanya, namun dalam menghadapi pasar global ini diakui pelaku UMKM masih menghadapi kendala, baik pada bahan baku yang sebagian masih impor serta desain dan produksi.
 
 
Dalam ajang BFT bertajuk “Look to East” ini juga dilangsungkan peragaan aneka busana karya para desainer. Kesuksesan ajang tahunan ini juga disupport penuh oleh Viva Cosmetic yang menghadirkan 8 make up artis profesional untuk mempercantik wajah sekitar 50 peraga busana/model baik pria maupun wanita.
 
 
“Dengan kandungan “food gread” dalam kemasan Viva Cosmetics dijamin aman dan sehat bagi kulit dan tubuh si pemakainya. Motto kami, “Memasyarakatkan kecantikan dan mencantikan masyarakat Indonesia”. Jadi, produk kami tidak kalah dengan produk luar negeri,” ujar Yusuf Wiharto, sang owner Viva Cosmetics.
 
 
Mewarisi bisnis keluarga, Yusuf memiliki beragam strategi inovatif agar brand ini tetap bertahan, bahkan tumbuh makin subur dan menjamur ke semua kalangan. “Kami menerapkan sistem tiga “mu”, yaitu memiliki mutu atau kualitas yang baik, mudah didapat dimana saja, serta harganya pun murah, sehingga bisa terjangkau oleh semua lapisan masyarakat Indonesia,” jelas Yusuf , yang mengaku banggu di usia yang ke-56 tahun keberadaan produk ini di Indonesia masih bisa men-support kreativitas para desainer dan make-up artis untuk turut menyukseskan even tahunan ini.