Diposting : 2 October 2018 23:22
Agung Samudra - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Masih banyak bentangan jaringan irigasi dalam kondisi rusak. Di tahun 2019 Kabupaten Bangli mengajukan usulan perbaikan untuk 31 daerah irigasi ke Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk perbaikan dibutuhkan anggaran sebesar Rp 18 Miliar lebih.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Agus Yudi Swetha Ambara, Senin (1/10). Kata Agus Yudi, dari bentangan slauran irigasi sepanjang 140.68 Km hampir 62 persen dalam kondisi rusak. Untuk perbaikan jaringan irigasi selain mengandalkan anggran dari APBD II juga dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Untuk tahun 2019, pihaknya mengusulkan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di 31 titik ke Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk total anggran yang dibutuhkan sebesar Rp 18.701.000.000. “Usulan sudah kami kirim, untuk sumber dana dari DAK,” jelas pejabat asal Gianyar itu.
Usulan yangd iajukan mengacu Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk tahun 2018 dari usulan di 18 titik yang terakomodir baru 6 kegiatan dengan alokasi dan sebesar Rp3,6 Miliar. “Usulan yang belum masuk ditahun 2018 kembali kami masukan untuk usulan tahun 2019,” sebutnya.
Ia mencontohkan usulan untuk tahun2019 menyasar Daerah Irigasi Tambaha, Kecamatan,Tembuku; Daerah Irigasi Tanggahan Tengah, Kecamatan Susut; Daerah Irigasi Bayung Cerik, Kecamatan Kintamani; Daerah Irigasi Yeh Badung, Kecamatan Bangli. “Usulan yang kami ajukan menyasar daerah irigasi di empat kecamatan,” sebutnya.
Untuk kegiatan di tahun 2019 perbaikan jaringan irigasi dirancang menggunakan space beton precase (beton pra tekan). Dibandingkan menggunakan space pasang batu untuk dinding saluran, tentu beton precase lebih kuat. “Kalau pasangan batu sering bocor karena digerogoti kepiting, kalau dengan beton precase aman dari kepiting,” sebutnya.
Selain itu keunggulan menggunakan beton precase dari segi daya tahan, dimana beton precase bisa bertahan sampai 50 tahun. Pilot projek penggunaan beton precase untuk kegiatan tahun 2018 dengan mengambil lokasi di Daerah Irigasi Manuk, Kecamatan Susut dengan alokasi anggran dari DAK sebesar Rp 458.686.944,77. “Memang perlahan-lahan semua jaringan irigasi menggunakan beton precase, tentu dari segi pembiayaan lebih tinggi, namun secara kwalitas lebih terjamin karena beton precase telah melalui uji Lab,” ungkap Agus Yudi.