Bangli Usulkan Anggaran Rp 18 Miliar Perbaikan Irigasi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 2 October 2018 23:22
Agung Samudra - Bali Tribune
Agus Yudi Swetha Ambara
BALI TRIBUNE - Masih banyak bentangan jaringan irigasi  dalam kondisi rusak. Di tahun 2019 Kabupaten Bangli mengajukan usulan perbaikan untuk  31 daerah irigasi ke Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk perbaikan dibutuhkan anggaran sebesar Rp 18 Miliar lebih. 
 
Hal tersebut diungkapkan Kabid  Sumber Daya Air  Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Agus Yudi Swetha  Ambara, Senin (1/10). Kata Agus Yudi, dari bentangan slauran irigasi sepanjang 140.68 Km hampir 62 persen dalam kondisi rusak. Untuk perbaikan jaringan irigasi selain mengandalkan anggran dari APBD II  juga dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
 
Untuk tahun 2019, pihaknya mengusulkan  rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di 31 titik  ke Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk total anggran yang dibutuhkan sebesar Rp 18.701.000.000. “Usulan sudah kami kirim, untuk sumber dana dari DAK,” jelas pejabat asal Gianyar itu. 
 
Usulan yangd iajukan mengacu Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk tahun 2018 dari usulan di 18 titik yang terakomodir baru 6 kegiatan dengan alokasi dan sebesar Rp3,6 Miliar. “Usulan yang belum masuk ditahun 2018 kembali  kami masukan untuk usulan tahun 2019,” sebutnya. 
 
Ia mencontohkan usulan untuk tahun2019  menyasar Daerah Irigasi Tambaha, Kecamatan,Tembuku; Daerah Irigasi  Tanggahan Tengah, Kecamatan Susut; Daerah Irigasi  Bayung Cerik, Kecamatan Kintamani; Daerah Irigasi  Yeh Badung, Kecamatan Bangli. “Usulan yang kami ajukan menyasar daerah irigasi di empat kecamatan,” sebutnya.
 
Untuk  kegiatan di tahun 2019 perbaikan jaringan irigasi dirancang menggunakan space  beton precase (beton pra tekan). Dibandingkan menggunakan space pasang batu untuk dinding saluran, tentu  beton precase lebih kuat. “Kalau pasangan batu sering bocor karena  digerogoti kepiting, kalau dengan beton precase aman dari  kepiting,” sebutnya.
 
Selain itu keunggulan menggunakan beton precase  dari segi daya tahan, dimana beton precase bisa bertahan sampai 50 tahun. Pilot projek penggunaan beton precase untuk kegiatan tahun 2018 dengan mengambil lokasi di Daerah Irigasi Manuk, Kecamatan Susut dengan alokasi anggran dari DAK sebesar  Rp 458.686.944,77. “Memang perlahan-lahan semua jaringan irigasi menggunakan beton precase, tentu dari segi pembiayaan lebih tinggi, namun secara kwalitas lebih terjamin karena beton precase telah melalui uji Lab,” ungkap Agus Yudi.