Banjir Bandang di Sentani Papua, 42 tewas, 21 Luka-luka | Bali Tribune
Diposting : 17 March 2019 11:13
habit - Bali Tribune
Bali Tribune/antara Evakuasi korban dari tumpukan batu dan kayu yang terbawa banjir

Jakarta | Bali Tribune.co.id - Korban tewas akibat banjir bandang yang melanda Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua terus bertambah. Hingga Minggu (17/3) pagi, korban tewas bertambah menjadi 42 orang dan 21 orang luka-luka. 

"Hingga Minggu (17/3/2019) pukul 08.30 WIB, tercatat dampak banjir bandang sebanyak 42 orang meninggal dunia, dan 21 orang luka-luka," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/3/2019). 
Kerusakan akibat banjir di BTN Doyo Baru hingga kini meliputi 9 rumah, 1 mobil rusak atau hanyut, dan jembatan Doyo serta jembatan Kali Ular mengalami kerusakan. Kemudian sekitar 150 rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani dan 1 pesawat jenis Twin Otter di Lapangan Terbang Adventis Doyo Sentani juga mengalami kerusakan. 
"Dampak kerusakan masih akan bertambah karena pendataan masih dilakukan dan belum semua daerah terdampak dijangkau oleh Tim SAR gabungan," katanya.
Sutopo mengatakan hingga kini Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan terus melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih dilakukan di daerah terdampak. 
"Posko didirikan untuk memudahkan koordinasi. Sebagian bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak," ujar Sutopo.

Sutopo menjelaskan banjir bandang terjadi setelah hujan deras mengguyur Jayapura. Hujan deras turun sejak pukul 18.00 WIT kemudian banjir bandang menerjang pada pukul 21.30 WIT.
Akibatnya 9 kelurahan di Kecamatan Sentani diterjang banjir bandang yaitu Kelurahan Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri. “Banjir masuk ke rumah-rumah warga dan rumah sakit. Jalan berubah menjadi aliran permukaan yang deras," paparnya.
BPBD bersama TNI-Polri hingga Basarnas melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman. Ada sebagian warga yang dievakuasi ke Gunung Merah yang lebih tinggi. 
Beberapa daerah diinformasikan masih terendam banjir dan tak bisa dilalui. Bahkan banjir juga masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari, Sentani.
"Jalan Tabita di Sentani masih terendam banjir dan tidak dapat dilalui. Warga Kemiri sudah mengungsi ke daerah Gunung Merah yang lebih tinggi. Beberapa daerah lain juga terendam banjir seperti di Pasar Baru, BTN Gajah Mada dan lainnya. Banjir juga mulai masuk ke beberapa ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari, Sentani," imbuh Sutopo. dtc/zar