Banjir Bandang Luluhlantakan Permukiman; Lalu Lintas Denpasar-Gilimanuk Lumpuh 12 Jam | Bali Tribune
Diposting : 23 December 2018 19:08
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Permukiman warga luluh lanta akibat banjir bandang Tukad Bilukpoh, Mendoyo Sabtu malam.
BALI TRIBUNE - Hujan deras yang terjadi beberapa jam pada Sabtu (22/11) malam kembali menyebabkan musibah. Salah satunya banjir bandang yang kembali terjadi di Tukad Bilukpoh, Mendoyo Sabtu (22/12) malam. Akibatnya selain kerusakan infrastruktur, debit air sungai yang melebihi ketinggian jembatan juga mengakibatkan arus lalu lintas dijalur nasional Denpasar-Gilimanuk sempat lumpuh total selama 12 jam.
 
Dampak banjir bandang Sabtu malam tersebut dirasakan dua wilayah di Kecamatan Mendoyo yang berbatasan dengan Tukad Bilukpoh yakni Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan. Tinggi debit air pada sungai yang berhulu di Lingkungan Munduk Anyar Kelurahan Tegalcangkring serta Banjar Tibu Tanggang dan Tibu Beleng Kaler, Desa Penyaringan ini hingga melebihi tinggi jembatan. Akibatnya ratusan rumah warga didua wilayah ini mengalami kerusakan setelah sempat diterjang banjir disertai material berupa lumpur dan kayu hutan berukuran besar.
 
Di Desa Penyaringan, banjir bandang ini menyebabkan jembatan penghubung Banjar Anyar Kaja dan Banjar Penyaringan putus dan hanyut. Warga didua banjar ini saat ini hanya bisa melalui jembatan gantung (Jembatan Cinta) yang juga sempat miring akibat terjangan banjir. "Jembatannya putus total, sekarang hanya bisa melalui jembatan gantung saja. Kami sudah perbaiki jembatan gantung yang sempat miring karena dihantam banjir" ujar Kepala Urusan Kewilayahan Banjar Penyaringan, I Ketut Sigra Wiryawan ditemui Minggu kemarin. 
 
Selain itu sebuah bangunan rumah milik Nyoman Armana (70) yang lokasi memang dekat dengan sungai dan posisinya rendah. Bahkan saat air mulai meluap Nyoman Armana bersama istrinya Luh Sadri (65) sedang tidur pulas. Beruntung anaknya, I Komang Purnawirawan (31) saat itu tiba dirumah lalu membangunkannya. "Saya datang dari Negara jam 11 air sungai sudah mulai naik, saya langsung bangunkan bapak dan ibu yang tidur lelap didalam rumah. Kami hanya bisa menyelamatkan diri. Yang lain semuanya tenggelam didalam rumah" tutur Purnawirawan.
 
Pantauan dilokasi Minggu siang tampak warga tengah bergotong royong menyedot air yang menenggelamkan seluruh bangunan rumah milik KK miskin ditengah tegalan ini menggunakan mesin pompa air. Keluarga petani penggarap ini akan diprioritaskan untuk mendapat bantuan bedah rumah dan saat ini mengungsi kerumah saudaranya. Sedangkan bendung dan senderan sungai disekitar rumah korban juga amblas diterjang banjir bandang. "ada 2 titik senderan yang jebol, panjangnya 60 meter semuanya amblas" ungkap tetangga korban, Gede Agus Cipta (30).
 
Perbekel Penyaringan, I Made Dresta mengatakan selain 1 rumah warga yang tenggelam dan jembatan yang putus serta senderan sungai yang jebol di Banjar Penyaringan itu, banjir bandang kali ini juga melanda dua banjar lain. "57 KK yang rumahnya diterjang banjir di Banjar Anyar Kelod dan ada 2 bangunan yang hanyut. Permukiman di Banjar Sembung juga terdampak. Ternak sapi dan babi juga banyak yang mati dan hilang tapi kami belum terdata. Tidak ada korban jiwa. Sementara kami bangun posko dan dapur umum dibale tempek ditimur jembatan Bilukpoh" ungkapnya.
 
Di Kelurahan Tegalcangkring, permukiman warga di Lingkungan Bilukpoh Kangin luluh lanta akibat diterjang banjir bandang. "Ada 46 KK di Tempek 5 dan 3 yang rumahnya diterjang banjir bandang. Tidak ada korban jiwa tapi rumah maupun harta benda mengalami kerusakan yang parah dan ada 1 bangunan yang hanyut. Sementara kami bangun dapur darurat di Balai Tempek 5. Bagi warga yang rumahnya tidak bisa dihuni kami persilahkan untuk dievakuasi ke balai tempek maupun kebalai lingkungan atau kerumah saudaranya. Ini lebih parah dibandingkan yang pernah terjadi tahun 1998 silam" paparnya.
 
Sedangkan arus lalu lintas dijalur Denpasar-Gilimanuk yang sempat putus total selama 12 jam sejak jembatan Tukad Bilukpoh diterjang banjir bandang Sabtu malam mului pukul 23.30 Wita berangsur pulih kembali mulai pukul 11.30 Wita. Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Yoga Widiatmoko memastikan kondisi jembatan yang sempat tertimbun sampah dan kayu berukuran besar masih bisa dilalui setelah proses pemebersihan, "tapi pihak Balai Jalan belum berani memastikan kekuatan jembatan karena air masih tinggi" ujarnya.  Hingga Minggu petang masih diberlakukan buka tutup. pam