Banjir Hancurkan Jalan Menuju Pesiraman Dedari Bangli | Bali Tribune
Diposting : 19 March 2019 21:01
habit - Bali Tribune
Bali Tribune/sam Pura Pasiraman Dedari yang luput dari terjangan banjir bandang.

Bangli | Bali Tribune.co.id - Jebolnya saluran irigasi di bantaran Sungai Melangit, tepatnya di Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Bangli, memicu terjadinya banjir, Senin (18/3). Air bercampur tanah dan batang pohon selain merusakan tegalan warga juga menghancurkan jalan menuju Pasiraman Dedari di Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Bangli. Anehnya Pasiraman Dedari  yang posisinya berada di areal sungai masih utuh, hanya beberapa bagian tertutup lumpur.

Salah seorang warga yang tinggal dekat pesiraman, Sang Made Susun mengaku saat banjir datang dirinya sedang ada di rumah. Sebelum  banjir terjadi, sekitar pukul 14.00 wita turun hujan sangat lebat disertai angin kencang. Dua jam berselang terdengar suara gemuruh, tidak berselang lama banjir terjadi.  "Posisi rumah saya cukup tinggi, pada saat itu air sampai di halaman rumah saya. Air menghanyutkan batang-batang pohon," ungkapnya, Selasa (19/3).

Sang Made Susun menyaksikan besarnya air yang menghancurkan jalan setapak menuju pura dan menghayutkan tanaman pisang milik warga setempat. Terowongan di sebelah selatan yang membelah jalan utama terlahang batang pohon.

Kasi Sumber Daya Air Dinas PU Bangli IB Adnyana mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pengecekan titik-titik jebolnya saluran air. Posisi jebol dekat terowongan air yang mengaliri subak Tanpa Deha, Bebalang, Bangli. Karena jebol air terbuang dan sementara ini subak Tanpa Deha tidak dapat pasokan air. Pihaknya merencanakan untuk pembuatan terowongan baru dengan mengalihkan jalur. Melihat kondisi saat ini saluran air sebelumnya sudah hancur saat ini ke dalam 12 meter dengan lebar sekitar 30 meter. Untuk sementara perkiraan anggaran Rp 900 Juta. Kemungkinan tahun 2020 baru bisa dilaksanakan. Akibat jebolnya saluran air, ratusan hektar tidak mendapat pasokan air. Karena tidak mendapat pasokan air, petani diharapkan untuk menanam palawija.

Kepala Lingkungan Tegalalang Sang Made Marjaya mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke BPBD Bangli. Namun untuk saluran irigasi menjadi kewenangan dari Dinas PU Bangli. “Kami sudah sempat berkoordinasi dengan pihak BPBD. Kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir yakni jalan setapak hancur. Sementara pesiraman sedikit tertibun lumpur,” sebutnya.

Terkait pembersihan areal pasiraman, pihaknya mengaku masih akan membicarakan dengan prajuru adat lainya. Ketika ada piodalan di Pura Puseh Desa Pakraman Tegalalang krama melasti di Pasiraman Dedari. Tidak hanya untuk upacara keagamaan masyarakat sehari-hari mencari air minum di pasiraman. Untuk upacara keagamaan berada di areal pura, sedangkan untuk keperluan air minum maupun mandi ada diluar areal pura. Masyarakat mengambil air dari pacuran. sam