BBPOM Kembali Temukan Makanan Berzat Kimia | Bali Tribune
Diposting : 7 October 2016 11:29
Valdi S Ginta - Bali Tribune
BBPOM
UJI LABORATORIUM - Tim BBPOM Bali bersama instasi terkait saat melakukan pengambilan sampel makanan yang akan diuji di laboratorium.

Denpasar, Bali Tribune

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bali kembali menemukan makanan mengandung bahan berbahaya saat bersama dinas terkait melaksanakan Kampanye Pasar Aman di Pasar Nyanggelan, Jalan Tukad Pakerisan Denpasar, Kamis (6/10).

Dalam kegiatan kemarin, BBPOM menguji sampel yang dicurigai mengandung bahan berbahaya. Alhasil, dari 50 sampel makanan yang diambil terdapat dua jenis makanan mengandung Rhodamin B. "Dari sejumlah  sampel yang kita beli, dua makanan yakni apem dan jaje uli positif mengandung Rhodamin B,” ucap Kepala BBPOM Bali Endang Widhiyowati.

Kampanye Pasar Aman dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepedulian pedagang pasar terhadap keamanan pangan. Tujuan kampanye juga untuk mewujudkan pasar yang aman dari bahan berbahaya, dan ke depannya pasar dapat melakukan pengawasan secara mandiri.

"Kami ambil 50 sampel bersama dengan pengelola pasar untuk melihat sendiri apa dan bagaimana kami melakukan sampling selektif," tutur Endang sembari menambahkan sampel produk yang diambil berupa tahu, daging, jaje (penganan), sate, kerupuk, udang, bumbu, dan baso.

Saat turun ke lapangan,  BBPOM mendapati bahan pangan  jadi  seperti nugget,baso, dan sosis yang dijual tanpa diletakkan di dalam freezer. Bahan pangan jadi seharusnya ditempatkan dalam freezer dan dikeluarkan hanya untuk dimasak dan disajikan. Hal itu karena suhu bahan pangan yang sudah jadi akan sama dengan suhu ruangan dan dapat meningkatkan perkembangan bakteri dengan maksimal dan mikrobiologi.

Bahan pangan jadi termasuk makanan dengan risiko tinggi dan tidak boleh dikeluarkan dan dimasukkan kembali sehingga harus langsung dimasak begitu dikeluarkan. "Kami imbau untuk memasukkan produk bahan pangan sudah jadi dan hanya satu saja yang dijadikan contoh, jangan semuanya," jelas Endang.

Pasar Nyanggelan yang baru pertama kali didatangi BBPOM akan dikedepankan pembinaannya. Apabila hasil pengujian membuktikan ada produk positif mengandung bahan berbahaya, BBPOM akan mengajak instansi terkait menindaklanjuti. 

Kampanye tahun ini hanya dilakukan pada Pasar Nyanggelan dan pasar di Karangasem pada tanggal 27 nanti. "Untuk Karangasem belum tahu diadakan di pasar mana, nanti bekerja sama dengan pemda setempat," jelas Endang.

Pengelola Pasar Nyanggelan, Wayan Darmana S Pt,mengatakan apabila ditemukan produk pangan dengan bahan berbahaya, maka akan melakukan tindakan berupa memutus jalur distribusi pedagang dengan produsennya. "Kami pembinaan dulu, jika ada yang positif kami akan putus jalur dan menyarankan pedagang untuk melakukan distribusi dengan produsen lain yang produknya aman," ujar Darmana.