Bendera Merah Putih Pecahkan Rekor MURI | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 15 August 2017 20:22
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
MURI
MURI – Bendera sepanjang 400 meter dengan lebar empat meter yang dibentangkan di Bukit Pandawa, Desa Kutuh, Kuta Selatan, Senin (14/8) memecahkan Rekor MURI.

BALI TRIBUNE - Ribuan pelajar dari tingkat SD hingga SMA mengenakan seragam merah putih, menyaksikan Kapolda Bali membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 400 meter dengan lebar empat meter di tebing Bukit Pantai Pandawa, Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Senin (14/8) sore.

Pembentangan bendera terpanjang ini dikibarkan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, sekitar pukul 17.00 Wita dan berhasil memecahkan rekor MURI. Pada acara bertajuk Pandawa Merah Putih ini ditancap 72 bendera sejauh yang bisa terjangkau di atas tebing Pantai Pandawa. Selain pelajar, juga turut serta ratusan anggota dari Polri, TNI dan Basarnas. 

Prosesi pemasangan bendera dilakukan oleh para prajurit pemanjat tebing sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selain itu, ada juga pelepasan ribuan balon merah putih.

Senior Manajer MURI Awan Raharjo menjelaskan, dari data yang ada di Pantai Pandawa, MURI mencatatnya bahwa pembentangan bendera di Pantai Pandawa itu sebagai sebuah kriteria kegiatan yang superlatif.

"Ini tidak saja sebagai rekor nasional namun juga rekor dunia karena belum pernah MURI mendengar Merah Putih yang berkibar pada hari ini dengan semangat yang dikobarkan bisa dibentangkan sepanjang 400 meter. Oleh karena itu MURI mencatatnya sebagai kriteria yang superlatif dan terpanjang di dunia," ujarnya.

Semantara Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menjelaskan, Kepolisian Negara Republik Indonesia tetap konsekuen menjaga Pancasila, UUD-45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. 

"Jadi ini yang harus kita camkan bersama-sama. Secara semesta harus dilakukan oleh masyarakat bersama dengan TNI, Polri, seluruh stakeholder bahwa kita tetap setia dengan empat konsensus tersebut. Ini yang harus kita camkan bersama-sama. Kita akan mengeliminir paham-paham yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD-45. Kita harus tetap setia dengan perbedaan karena merupakan kekayaan bangsa kita. Makanya harus terus menjaga perbedaan sebagaimana nilai-nilai luhur pada pendiri bangsa kita," ujarnya.

Terkait dengan perayaan 17 Agustus 2017, pihaknya sudah melakukan antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Antisipasi sudah dilakukan, dan dari informasi intelijen belum ada hal-hal yang mengkhawatirkan.