Berenang, Tewas Digulung Ombak | Bali Tribune
Diposting : 10 July 2017 19:24
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
arus
Beberapa orang saksi yang melihat korban tenggelam terseret arus memberikan informasi kepada keluarga korban yang tiba di lokasi.

BALI TRIBUNE - Kejadian orang tenggelam diperairan Selat Bali kembali terjadi Minggu (19/7) sore. Kali ini lagi-lagi seorang pelajar tenggelam setelah digulung ombak dan terseret arus.

Kasat Pol Air Polres Jembrana, Iptu H. Eddi Waluyo dikonfirmasi Minggu petang melalui ponselnya, membenarkan kejadian orang hilang karena tenggelam di laut.

Dikatakannya, korban bernama Putu Agus Sinta Wirawa (18) asal Banjar Puseh, Desa Tuwed, Melaya. Kejadiannya sekitar pukul 16.30 Wita dengan TKP di Pantai Tanjung Pasir Muara, Desa Tuwed, Melaya.

Kejadian bermula saat remaja tersebut mandi di pantai yang memang memiliki pemandangan dan panorama yang indah. Saat itu di lokasi sedang ramai pengunjung. Bahkan selain korban yang mandi, beberapa orang warga juga sedang menjaring ikan di sekitar area pantai tersebut kendati memang saat itu arusnya cukup deras dengan gelombang cukup tinggi. Namun korban tiba-tiba terseret arus dan dilihat oleh beberapa warga yang sedang menjaring ikan, I Putu Samiarsa (35) yang juga tetangga korban dan Gede Susanta (35) asal Banjar Taman, Desa Tuwed.

Eddi Waluyo mengatakan, saat itu kedua saksi yang menjaring ikan itu berada tidak jauh atau sekitar 10 meter dari posisi korban yang sedang mandi. Saat kejadian korban sempat meminta tolong pada kedua saksi. Keduanya lantas berlari mendekati korban yang masih meminta pertolongan dengan melepaskan jaringnya. Kedua saksi sempat menolong korban dan berusaha menarik tangan korban. Namun karena kondisi arus saat itu sedang kuat, korban tidak berhasil ditolong.

Bahkan menurutnya, warga lain, I Ketut Bawa (40) asal Banjar Katulampa, Desa Manistutu, Melaya yang saat bersamaan juga sedang menjaring ikan di lokasi dan posisinya tidak begitu jauh dengan posisi korban saat mandi sempat melihat korban terseret arus sekitar 100 meter namun karena ombaknya lumayan tinggi, ia tidak berani melakukan pertolongan terhadap korban yang masih terlihat terbawa arus di permukaan.

Korban akhirnya tenggelam dan menghilang, hingga kini belum ditemukan. Perwira yang juga menjabat sebagai Kasat Tahti ini saat dikonfrimasi juga menyatakan pihaknya masih berada di lokasi untuk melakukan pencarian bersama instansi terkait lainnya baik dari Basarnas dan BPBD Kabupaten Jembrana.