Berharap Masuk Final, Mahania Ingin Operasi Mata | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 7 February 2018 17:31
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
peserta
AUDIENSI – Mahania (kanan) saat beraudiensi ke Wakil Bupati Kembang Hartawan, kemarin.

BALI TRIBUNEDi balik kisah membanggakan yang diraih generasi muda Jembrana, Mahania (16) asal Banjar Anyar, Desa Air Kuning, Jembrana, yang lolos audisi pencarian bakat penyanyi dangdut di salah satu stasiun tv swasta nasional, tenyata memiliki kisah pilu dan haru.

Putri keempat dari empat bersaudara pasangan Supriadi dan Naiyah ini, sudah mengalami buta sejak kecil. Di tengah kondisi ekonomi keluarga yang terbatas, berbagai usaha dilakukan orangtuanya untuk mengobati putri cantiknya itu, namun tidak berhasil.

Penghasilan ayahnya, Supriadi yang sehari-hari hanya mengandalkan hasil membuat bonsai dan membuat bibit tanaman yang dijualnya itu juga tidak menentu. Namun dengan berbagai keterbatasannya itu, penyandang disabilitas yang akrab dipanggil Nia ini justru menunjukkan bakatnya di bidang seni tarik suara.

Ibunya, Naiyah mengaku putrinya itu sangat lugu dan rajin. Sehari-hari jika tidak menyanyi, membantunya membuat bibit tanaman di halaman rumah serta taat beribadah.Ia menuturkan bakat terpendam anaknya yang tuna netra itu sudah mulai terlihat sejak kecil.

Setiap ada hajatan dangdut atau ada tetangga yang memutar lagu dangdut baik di tv atau radio, Nia justru suka mendengarkannya secara seksama dan dari bibirnya sambil ikut bernyanyi. Demikian juga tangannya, setiap mendengarkan musik kerap bermain seolah memainkan drum.

"Kami tidak punya tv atau radio saat itu. Nia saat itu usia 2 atau 3 tahun. Lama kelamaan dia mampu menghapal beberapa lagu," jelas Naiyah.

 Setelah usianya cukup, kemudian dia sering ikut tampil nyanyi di panggung jika ada yang hajatan atau diundang menyanyi di Gedung Kesenian Bung Karno Jembrana. Bahkan setelah anaknya yang sempat beberapa bulan masuk sekolah luar biasa, undangan menyanyi dari panggung ke panggung pun semakin ramai. Anaknya itu juga sering mengikuti berbagai perlombaan dan tidak jarang justru menjadi juara.

Gadis cilik kelahiran 31 Desember 2002 ini didampingi anyahnya akhirnya pada 29 Oktober 2017 lalu mendaftar ikut audisi Liga Dangdut (Lida) Indonesia yang diselenggarakan di Denpasar. "Saat itu bersaing dengan peserta cukup banyak sekitar 200 orang se-Bali," kata Supriadi.

Dari dua orang pemuda Jembrana yang masuk nominasi 5 besar sebagai Duta Bali saat pengumuman ternyata satu di antaranya adalah anaknya yang akan melanjutkan kompetisi di Jakarta. Setelah tampil on air dalam program Konser Nominasi untuk mencari Juara Provinsi melalui polling SMS.

Satu peserta terbaik tiap provinsi berhak melaju ke putaran final dan bertemu dengan seluruh juara provinsi lainnya. Pihak keluarga berharap putrinya lolos karena ingin mengujudkan cita-cita mulianya. “Dia ingin operasi mata. Kami mohon dukungannya," kata Supriadi.

Semenatara Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan saat menerima audiensi Mahania menyatakan dukungannya atas lolosnya dua penyanyi Jembrana dalam Audiensi Liga Dangdut Indonesia yaitu Irwan Hidayat asal Loloan Timur dan Mahania asal Air Kuning.

“Dengan lolosnya dua penyanyi ini, tentunya akan sangat luar biasa karena akan membawa nama Jembrana dalam kancah Nasional. Saya berharap, masyarakat Jembrana ikut mendukung kedua penyanyi ini dengan mengirim SMS ke nomor yang di tuju” kata Kembang.

Kembang juga berpesan agar kedua penyanyi ini menjaga kesehatan selama berada di tempat karantina serta menjaga penampilan saat menyanyi juga harus bagus karena itu merupakan salah satu poin penilaian diluar SMS. “Saya berharap di perbanyak latihannya, lebih serius dan memperbanyak materi lagu – lagu dangdut,” kata Kembang.