Berharap Miss Internet 2017 Ikut Kampanyekan Anti HOAX | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 2 May 2017 20:41
Made Ari Wirasdipta. - Bali Tribune
Marsya Gusman
Miss Internet 2017 Marsya Gusman

BALI TRIBUNE - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memilih sosok perempuan yang layak menyandang gelar Miss Internet 2017 yang diharapkan mampu mengkampanyekan penggunaan internet yang bersih selektif dan aman serta turut membendung lahirnya berita bohong.

Ketua Umum APJII Jamalul Izza menyatakan, perempuan yang terpilih pada ajang penganugerahan MIss Internet 2017 merupakan sosok panutan yang memiliki daya smart dan publik speaking yang cukup bagus.

Miss Internet nantinya, memiliki program selama satu tahun ke depan seperti apa. Jadi, tugasnya Miss Internet bagaimana kemampuannya dalam menyampaikan mengajak masyarakat di Indonesia menggunakan internet yang lebih baik lagi.

Berdasar survei dilakukan APJII penetrasi internet di Tanah Air cukup tinggi sehingga peran Miss Internet menjadi penting dalam membantu mewujudkan program "BERSAMA" yakni bersih selektif dan aman.

Miss Internet dalam pelabagai kesempatan bertemu turun ke masyarakat melakukan edukasi di berbagai wilayah memiliki tugas untuk mengajak masyarakat menggunakan internet secara bersih dan juga anti hoax berita bohong.

Mereka terpilih dari berbagai daerah setelah melewati seleksi termasuk saat pengumuman Miss Intermet 2017 sepenuhnya dinilai secara obyektif.

Nantinya, Miss Internet mengemban misi sebagai duta APJII, saat turun di 12 Provinsi yang sudah memiliki kepengurusan APJII. Para juri berasal dari kalangan umum, seperrti psikolog, pemerintah, aparat dan profesional dalam bidang publik speaking.

"Semua aspek penilaian itu dinilai semua, kami tidak cari beauty, kami cari sosok perempuan yang smart, memiliki public speaking yang bagus, bisa menyampaikan pesan sesuai cara-cara yang bisa dimengerti masyarakat," imbuhnya. 

Pihaknya sengaja mendatangkan tim juri dari umum untuk menjamin obyektivitas, karena jika dari APJII kurang dipersepsikan ada kepentingan dari pihak provider.