Berpotensi Hoaks, Stop Klaim Hasil Pileg | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 25 April 2019 12:58
San Edison - Bali Tribune
Bali Tribune/ AA Ngurah Gede Widiada
balitribune.co.id | Denpasar - Saling klaim kemenangan pada Pemilu Serentak 2019 terus berlangsung. Tak hanya hasil Pemilihan Presiden (Pilpres), klaim menang pun riuh terkait hasil Pemilihan Legislatif (Pileg). Bahkan ini hampir terjadi di semua daerah di Indonesia.
 
Di Bali misalnya, klaim menang hingga kalkulasi perolehan kursi di lembaga legislatif semakin santer. Bukan hanya di media sosial, klaim kemenangan ini bahkan disampaikan secara resmi melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.
 
Kondisi ini mendapat catatan khusus dari Wakil Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali, AA Ngurah Gede Widiada, Menurut dia, saling klaim kemenangan hingga proyeksi raihan kursi ini sangat tidak elok. Ia meminta semua pihak untuk bersabar.
 
Calon anggota DPRD Kota Denpasar Dapil Denpasar Utara dari Partai NasDem ini menilai, saling klaim hasil Pilpres dan Pileg itu adalah perbuatan yang tidak menghargai kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara Pemilu.
 
Caleg petahana yang akrab disapa Gung Widiada ini meminta semua pihak menahan diri dan menunggu keputusan resmi dari KPU. Saling klaim ini berpotensi menimbulkan hoaks, terutama apabila berbeda dengan hasil resmi yang dikeluarkan KPU.
 
“Proses sedang berlangsung. Sebagai salah satu caleg di Denpasar Utara, kami minta semua pihak agar menghormati proses yang berjalan. Stop klaim kemenangan, karena hal itu berpotensi hoaks,” kata Gung Widiada, di Denpasar, Rabu (24/4).
 
Saat ini proses rekapitulasi penghitungan suara masih berlangsung di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Untuk Dapil Denpasar Utara, dari total 11 desa/ kelurahan, rekapitulasi baru dilakukan untuk dua desa/ kelurahan.
 
“Jadi kalau ada berita atau klaim bahwa Partai A, Partai B, Partai C, dapat sekian suara, saya kurang sependapat. Karena bagi saya, itu semua kebohongan. Sabarlah, nanti akan ada hasilnya,” pinta penglingsir Puri Peguyangan Denpasar itu.
 
Bagi Gung Widiada, apa yang terjadi saat ini – di mana beberapa partai mengklaim soal raihan kursi – bukan saja bisa menimbulkan hoaks, namun juga bisa mengarah pada ketidakpercayaan kepada KPU selaku penyelenggara Pemilu.
 
Padahal, KPU beserta seluruh jajaran telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menyukseskan seluruh tahapan Pemilu Serentak 2019 ini. Karena itu, dia mengajak semua pihak menahan diri hingga hasil resmi diumumkan oleh lembaga tersebut.
 
“Secara khusus kami mengapresiasi kepada KPU dan Bawaslu karena proses ini sudah berjalan dengan tertib dan aman. Apresiasi juga kami sampaikan kepada pemerintah, TNI, Polri yang telah menjaga keamanan selama proses ini,” tuturnya.
 
Soal peluang dirinya kembali duduk sebagai wakil rakyat, Gung Widiada mengatakan, tidak mau mengklaim sebagaimana dilakukan pihak lainnya. Ia menyerahkan sepenuhnya pada hasil perhitungan yang saat ini sedang dikerjakan oleh KPU.
 
“Bicara soal keyakinan, itu pasti. Kami punya data, punya tim kajian. Kami juga berkoordinasi soal data dengan partai lain, termasuk De Gadjah (Partai Gerindra) dan I Putu Oka Mahendra (Partai Golkar). Dan data kita tak jauh beda,” pungkasnya.