Bertahun-tahun Tinggal Menyendiri, Jenazah Duda Ditemukan Membusuk di Bathub | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 7 February 2018 20:53
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
jenazah
IDENTIFIKASI - Petugas Satreskrim Polres Jembrana melakukan identifikasi terhadap jenazah dan sejumlah barang bukti milik korban, Selasa (6/2).

BALI TRIBUNE - Warga Mendoyo, Selasa (6/2) sore, digegerkan dengan ditemukannya jenazah salah seorang warga yang telah membusuk di kamar mandi. Jenazah Ida Bagus Made Dadung Sudana (66), warga Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Mendoyo ditemukan pertamakali sekitar pukul 16.00 Wita oleh saksi yang juga adik iparnya, I Ketut Londen (57) asal Banjar tengah, Desa Yehkuning, Jembrana.

Saksi mengaku saat itu datang ke rumah korban bersama istrinya Ni Made Artini untuk mencari bunga teratai untuk obat. Awalnya ketika memasuki pekarang rumah yang memang cukup luas, ia tidak menaruh curiga, bahkan sempat mencari bunga selama 15 menit. Namun ketika memasuki halaman tengah, ia mulai merasa ganjil sebab saat dipanggil-panggil,  duda tiga istri ini tidak menjawab. Namun ia melihat masih ada motor, helm dan sandal milik korban yang memang sudah tinggal menyendiri sejak lima tahun itu. Saat mendekati kamar korban, ia mencium bau menyengat. Ia empat mencari keberadaan korban melalui celah jendela yang terbuka tetapi ia hanya melihat tumpukan pakaian serta kawanan lalat disekita ruangan. Saksi semakin curiga saat melihat banyaknya lalat dipetilasi kamar manid korban. Ia pun mencari tetangga sekitarnya yang juga masih kerabat korban, Ida Bagus Ketut Bajera (45) untuk diajak bersama-sama mengecek kedalam rumah.

Saat saksi masuk melalui pintu rumah yang tidak terkunci, diketahui bau menyengat tersebut berasal dari kamar mandi korban. Dan saat dicek, korban yang pensiunan karyawan salah satu hotel di Legian ini sudah meninggal dunia. Jenazah korban ditemukan terlentang kaku di dalam bathub dan telah membengkak serta dikrubuti lalat. Saksi lantas melaporkannya keperangkat desa setempat.

Aparat kepolisian dari Polsek Mendoyo bersama Tim Identifikasi Satreskrim Polres Jembrana langsung turun untuk melakukan identifikasi dan olah TKP dibantu tim medis dari Puskesmas I Mendoyo. Jenazah korban Selasa petang selanjutnya dievakuasi menggunakan kantong mayat untuk disemayamkan sementara di Kamar Mayat RSU Negara. Dr Nyoman Widia dari Puskemas I Mendoyo menyatakan bahwa saat ditemukan koban dalam posisi terlentang tanpa pakaian dan sudah membengkak dengan bau yang menyengat. “Secara kasat mata dari kondisi jenasah, diperkirakan sudah meninggal antara dua hingga tiga hari sebelumnya, Namun pemeriksaan akan dilakukan di RSU Negara” jelasnya.

Kapolsek Mendoyo Kompol Gusti Agung Sukasana ditemui di lokasi menyatakan dari keterangan saksi-saksi di lokasi dan kerabat korban memang korban selama ini tinggal menyendiri. Sedangkan 3 orang anaknya bekerja diluar kota dan sudah cerai dengan ketiga istrinya. Diduga korban meninggal karena sakit. “Korban diketahui selama ini menderita kencing manis, darah tinggi dan kakinya lemas. Sebelumnya sempat jatuh pinsan beberapa kali,” jelas Kapolsek.