Bonus Demografi Dukung Pertumbuhan Ekonomi Badun, Perlu Daya Dukung SDM yang Mumpuni | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 27 April 2018 20:54
I Made Darna - Bali Tribune
Keluarga Berencana
Jumpa pers Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Badung, Kamis (26/4) kemarin.

BALI TRIBUNE - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Badung kian meningkat beberapa tahun terakhir. Hal ini tak terlepas dari bonus demografi. Plus didukung berbagai program Pemerintah Kabupaten Badung yang pro rakyat.

Hal itu menjadi poin dalam jumpa pers Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Badung, Kamis (26/4) kemarin.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Badung, Putu Rianingsih beserta jajaran, Kabag Humas Setda Badung, Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Kasubbag Pelayanan Pers, IB Wisnawa Kesuma, dan Kasubbag Data, Made Arta Wiguna. Adapun tema yang diangkat, yakni ‘Pemetaan dan Pemanfaatan Bonus Demografi Menunjang Kebangkitan Ekonomi yang Menyeluruh di Kabupaten Badung’.

“Bonus demografi adalah bonus atau peluang atau window of opportunity yang dinikmati suatu negara sebagai akibat proporsi penduduk produktif, yakni rentang usia 15-64 tahun, lebih tinggi dibandingkan usia lainnya,” ungkap Putu Rianingsih.

Lebih lanjut dikatakan, Badung dan Provinsi Bali telah berada pada kondisi bonus demografi yang diperkirakan akan berakhir sekitar tahun 2030-2035. Dengan demikian, kini kata Rianingsih, saat ini merupakan ‘kesempatan emas’ untuk mendorong kemajuan di segala bidang, termasuk ekonomi.

Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi yang dikantongi pihaknya, pada tahun 2011, angka pertumbuhan ekonomi Badung adalah 7,07, kemudian sempat turun menjadi 7,64 pada 2012, turun lagi menjadi 6,82 pada 2013, naik menjadi 6,98 pada 2014, turun pada angka 6,27 pada 2015, dan naik menjadi 6,79 pada 2016 pada era kepemimpinan Bupati Giri Prasta dan Wabup Suiasa.

Selanjutnya, data kemiskinan pada 2011 bertengger pada angka 2,62, turun menjadi 2,16 pada 2012, naik menjadi 2,46 pada 2013, naik menjadi 2,54 pada 2014, turun menjadi 2,33 pada 2015, dan kembali turun menjadi 2,06 pada 2016. Sedangkan data pengangguran terus menurun, yakni pada 2011 berangka 2,11, turun menjadi 1,67 pada 2012, turun lagi menjadi 0,8 pada 2013, turun menjadi 0,48 pada 2014, turun menjadi 0,34 pada 2015.

“Pembangunan Ekonomi Kabupaten Badung secara menyeluruh dilihat dari hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan kemiskinan, penurunan pengangguran, dan penurunan ketimpangan,” terangnya.

Disampaikan pula, bonus demografi ibarat pedang bermata dua. Bonus demografi bisa menjadi peluang bila penduduk usia produktif tersebut mempunyai pendidikan dan keterampilan yang memadai, serta bekerja atau mempunyai usaha produktif. Sebaliknya, akan menjadi bencana apabila jika penduduk usia produktif tersebut berpendidikan yang rendah dan tidak produktif. “Mereka tidak bisa disebut sebagai bonus tetapi lebih tepat sebagai beban atau bencana,” ujarnya.

Dengan demikian, Putu Rianingsih menyatakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, kata dia, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kreatif, inovatif berbasis pengetahuan melalui kerjasama pemerintah, perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat termasuk lembaga sertifikasi kompetensi. Kedua, investasi di bidang human capital juga harus dilakukan secara mendasar melalui upaya-upaya perbaikan derajat kesehatan, pendidikan, dan mobilitas.

Selanjutnya, menurutnya investasi di bidang human capital juga hendaknya memperhatikan aspek-aspek budaya lokal. “Falsafah Eda Ngaden Awak Bisa dan budaya malu perlu direorientasi menjadi Kita Harus Bisa dan tak perlu malu untuk kebaikan,” tegasnya.

Terakhir, perlu dilakukan pula peningkatan kapasitas UMKM melalui pengembangan manajemen SDM, teknologi, pemasaran dan permodalan serta pengembangan kreavitas dan inovasi produk-produk UMKM berbasis kearifan lokal. “Dan ini sudah berjalan sesuai dengan berbagai program Bapak Bupati melalui perangkat daerah terkait di Kabupaten Badung. Seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui berbagai bantuan modal usaha,” tandasnya.