Buang Limbah Sembarangan, Pabrik Pencacah Plastik Dikeluhkan Warga | Bali Tribune
Diposting : 1 October 2016 10:32
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
pabrik plastik
DIKELUHKAN - Pabrik pencacah sampah plastik di Jalan Gunung Talang, Lingkungan Buana Indah, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat, dikeluhkan warga karena membuang limbah sembarangan.

Denpasar, Bali Tribune

Warga Lingkungan Buana Indah, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat, mengeluhkan keberadaan pabrik pencacah sampah plastik, yang berlokasi di Jalan Gunung Talang Denpasar. Warga resah lantaran pabrik pencacah sampah plastik tersebut telah membuang limbah ke sungai. Selain itu warga juga sangat terganggu dengan suara bising dan debu yang dihasilkan pabrik tersebut.

“Kami mempertanyakan apakah keberadaan pabrik itu layak berada di lingkungan pemukiman warga. Selain itu suara bising juga hampir kami dengar setiap hari. Kami juga merasa terganggu dengan debu dan limbah pabrik yang selama ini dibuang ke got dan selokan.

Dulunya got ini tidak tertutup, tapi setelah dikeluhkan gotnya kemudian ditutup. Tapi alirannya tetap saja menuju ke pemukiman warga,’’ ujar salah seorang warga di temui di sekitar lokasi kemarin.

Sementara Lurah Padangsambian, Wayan Yusswara menjelaskan, keberadaan pabrik itu sudah lama dikeluhkan warga. Bahkan, kata dia, ada warga yang mengeluhkan hal itu ke Presiden. Menurut Yusswara, menyikapi keluhan warga pihaknya juga sempat melakukan mediasi dengan mempertemukan warga dengan instansi terkait. Hal ini mengingat, keberadaan pabrik ini memberi kontribusi terutama menyerap tenaga lokal.

Dari pertemuan yang dilaksanakan 4 April 2016 lalu, warga bisa menerima asalkan dampak negatif, seperti limbah, debu dan suara bising bisa dihilangkan. ‘‘Dalam pertemuan itu, DKP mengatakan mulai malam itu pabrik akan ditutup. Namun pada 18 April, pernyataan itu diralat dan pabrik mulai beroperasi lagi,’’ kata Yusswara.

Ditanya apakah tidak ada sosialisasi sebeleumnya, warga mengatakan, saat sosialisasi disebutkan hanya pabrik pengepresan, bukan pencacah plastik. Namun dalam perkembangnnya justru yang beroperasi pabrik pencacah plastik. “Inilah yang membuat warga merasa dibohongi,” ujarnya.

Adanya pabrik pencacah plastik yang dikeluhkan warga juga menarik perhatian jajaran anggota DPRD Denpasar. Bahkan jajaran DPRD seperti Eko Supriadi, Wayan Sutama, Nyoman Karisantika, Wayan Warka, Ketut Bedji dan Made Setiadi, dan Kadek Agus Arya Wibawa langsung turun memantau kondisi pabrik tersebut.

Sayangnya dalam pantauan itu, jajaran anggota dewan yang dimpimpin Ketua Fraksi PDIP, Kadek Agus Arya Wibawa, tidak bisa bertemu dengan manajemen pabrik. Jajaran Dewan pun sempat melihat kondisi pabrik. Termasuk limbah pabrik yang langsung dialirkan ke saluran air.

Ketua Fraksi PDIP, Kadek Agus Arya Wibawa, mengatakan,akan segera berkoordinasi dengan rekannya di komisi untuk menyikapi hal itu. Anggota Fraksi PDIP yang juga Ketua Komisi III, Eko Supriadi, menambahkan, pihaknya akan segera memanggil manajemen PT Irditech Ecojos Plastindo, Badan LH, DKP dan Badan Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman modal. ‘‘Segera akan kami panggil pihak manajemen dan instansi terkait,’’ ujarnya.