Buaya Gegerkan Warga Batuagung | Bali Tribune
Diposting : 12 August 2016 11:02
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
buaya
Buaya muara yang ditemukan di sungai sekitar permukiman warga.

Negara, Bali Tribune

Warga Desa Batuagung, Jembrana Rabu (11/8) malam geger oleh penemuan seekor buaya di Tukad Piyuh yang berada di kawasan permukiman. Saat ditemukan oleh beberapa remaja yang saat itu mencari ikan di sungai, anakan buaya ini awalnya dikira seekor biawak (alu). Muncul berbagai pertanyaan atas penemuan buaya untuk pertamakalinya di Desa Batuagung ini. Warga mengaku heran sampai bisa ada seekor buaya di sungai yang tidak terlalu besar, yang selama ini sebagai saluran irigasi subak.

Buaya ini awalnya ditemukan sekitar pukul 22.00 Wita oleh tujuh remaja asal banjar setempat saat menelusuri sungai untuk menyetrum ikan. Sekitar setengah kilometer di Timur Balai Banjar Taman, salah seorang dari mereka, Ega melihat binatang yang dikiranya biawak. Saat didekati dan akan ditangkap ternyata seekor buaya. Buaya bersisik kuning itu pun mereka tangkap dengan memakai jaring. Anakan buaya yang panjangnya mencapai satu meter ini lantas diamankan ke bale banjar setempat.

Selain menarik perhatian warga, penemuan buaya ini membuat warga setempat heran. Menurut warga, selama bertahun-tahun tidak pernah ada habitat buaya di sungai kecil yang melintasi permukiman warga.

Klian Banjar Taman, Ida Bagus Putu Arnawa dikonfirmasi Kamis (11/8) mengatakan warga bertanya-tanya ketika ada penemuan itu karena selama ini tidak pernah ada penemuan buaya di Batuagung. Warga menduga buaya itu ada yang memiliknya. Satwa dilindungi itu pun sempat diamankan di bale banjar setempat.

Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Gusti Made Sudarma Putra membenarkan adanya penemuan buaya oleh warga. Buaya tersebut diserahkan ke Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jembrana.

Staf KSDA Jembrana, Ahmad Januar mengatakan buaya berjenis kelamin betina ini, usianya diperkirkan kurang dari satu tahun dengan lebar 20 cm, dan merupakan jenis buaya muara. Diduga buaya tersebut sebelumnya ada yang memelihara tetapi setelah mengetahui bahwa satwa dilindungi akhirnya dilepaskan di sekitar lokasi. Terlebih menurutnya buaya muara tidak berhabitat di sungai saluran irigasi yang kecil dan dangkal. Buaya tersebut kini diserahkan kepada Balai KSDA Provinsi Bali.