Bunga Bangkai Menyembul di Pekarangan Warga | Bali Tribune
Diposting : 3 December 2018 21:47
redaksi - Bali Tribune
Bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan warga di Banjar Sanding Serongga, Desa Sanding, Tampaksiring.
BALI TRIBUNE - Tidak hanya bunga kesuma wijaya atau yang dikenal dengan kembang desember, bunga bangkai lokal juga bermunculan.  Kerena semakin langka, kemunculan bunga yang dikerubuti lalat ini menarik perhatian. Demkian pula, bunga bangkai yang menyembul di pekarangan  Ni Wayan Adnyani (62), di Banjar Sanding Serongga, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring.
 
Pantauan Bali Tribune, Minggu (2/12), bunga dengan diameter 30 cm setinggi 25 cm itu disebutkan sudah tumbuh sekitar sepekan lalu. Terdiri dari tiga bagian, mulai dari daun mahkota berwarna merah marun, tangkai sebagai tempat serbuk sari, serta lonjongan di bagian atas. “Di Desa kami bunga ini disebut bunga lading, hanya saja bebarapa tahun terakhir semakian langka. Saya menemukannya, karena ada banyak lalat di sekitarnya,” ungkap Ni Wayan Adnyani.
 
Adnyani mengatakan, ini merupakan bunga bangkai kedua yang tumbuh di dekat rumahnya, sejak tahun 2017 lalu. Dimana sebelumnya, bunga ini tumbuh di semak-semak belakang garase, yang kondisinya relatif teduh. Namun saat ini, tanaman ini justru tumbuh di tempat yang terkena sinar matahari.
 
Seperti sebelumnya, bau busuk akan keluar saat bunga tersebut mulai mekar sempurna. “Jika mulai layu, bau busuknya akan semakin  menyengat.  Warnanya akan berubah menjadi cokelat tua dan keriput ketika akan mati,” terangnya.
 
Meskipun tahu dalam beberapa waktu ke depan bunga ini akan menimbulkan bau tak sedap, Adnyani dan keluarganya mengaku sama sekali tak memiliki niat menyingkirkan tanaman tersebut. Pihaknya pun tak akan mengizinkan siapapun memetik tanaman ini, kecuali untuk kepentingan ilmu pengetahuan. “Meski menimbulkan bau busuk, tapi jangkauannya tidak luas, baunya hanya di seputaran situ aja, jadi tidak akan mengganggu,” ujarnya.
 
Selain itu, Adnyani juga tidak memberikan perlindungan khusus untuk tanaman ini. Sebab Adnyani yakin kelestarian bunga bangkai di banjarnya akan terjaga, mengingat respon warga yang relatif biasa-biasa saja terhadap tanaman ini.
 
“Warga di sini, responnya biasa-biasa saja. Padahal di selatan garase itu lapangan voli, tiap hari banyak anak-anak yang main, ten wenten ane sanget rungu,” ujarnya.