Bupati Badung Ingin Kembangkan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian | Bali Tribune
Diposting : 19 April 2017 18:40
I Made Darna - Bali Tribune
audiensi
KUNJUNGI - Bupati Giri Prasta didampingi Sekda Adi Arnawa dan rombongan PIP Badung saat mengunjungi Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri, Kudus, Selasa (18/4).

BALI TRIBUNE - Pertanian berbasis teknologi bakal dikembangkan di Kabupaten Badung. Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bahkan telah menjajaki kerjasama dengan PT. Pusaka Raya
(Pura) di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah untuk mengembangkan pertanian dengan sentuhan teknologi ini. Seperti apa?

Dalam Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Kabupaten Badung Tahun 2017, Selasa (18/4) kemarin,  Bupati Giri Prasta didampingi Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa dan  sejumlah pejabat terkait di lingkup Badung telah secara langsung melihat alat-alat penyimpanan/pengolahan  produk pertanian di Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri, Kudus.

Selain melihat gudang penyimpanan, Giri Prasta bersama rombongan juga mengunjungan enginering Pura sebagai pabrik pembuatan alat-alat pertanian di Kota Kretek, Kudus.

Untuk gudang penyimpanan hasil pertanian yang ada di Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri, produksi pertanian mulai dari bawang, cabai, tomat dan berbagai hasil pertanian kultura lainnya bisa disimpan dalam jangka waktu yangh cukup lama.
Pasalnya, produk-produk pertanian ini disimpan dalam sebuah wadah pendingin atau colstorage. Ukuran colstorage ini pun cukup besar sehingga bisa menyimpan ber ton-ton hasil pertanian. Untuk satu colstorage bahkan bisa menyimpan sedikitnya 25 ton komoditi pertanian.

Menurut Agung Subani selaku vice plant manager "controlled atmosphaer storage" (CAS) merupakan alat penyimpanan bahan komoditi paling muktahir dengan memadukan teknologi pendingin, pengontrol RH, dan pengontrol atmosphare. CAS memiliki keunggulan mampu menyimpan produk 3-6 bulan. Faktor hilang susut bobot komoditi sangat minimal kurang dari 10%. Kualitas dan kesgaran produksi juga lebih terjaga. "Yang terpenting kan dengan alat ini kesejahteraan petani akan meningkat. Karena hasil produksi komoditi mereka bisa diatur sehingga harga-harga bisa dikendalikan," ujarnya.

Adapun teknologi CAS ini meliputi storage room, yakni rangkaian insulation panel setebal 10 cm dilengkapi pintu dan jendela intal. Refrigerator sebagai pengendali temperatur storage room. Humidifier, sebagai pengendali kelembaban storage room dan atmosphare controller berfungsi sebagai pengendali atsmosphare agar terjadi dormansi atau mati suri.

"Kalau problem petani kan biasanya penyimpanan hasil, faktor cuaca,distribusi. Nah, dengan alat ini maka kendala-kendala itu bisa diatasi," kata Agung Subani.

Ia juga menambahkan komoditi yang disimpan di pendingin bisa dikeluarkan kapan pun juga sesuai kebutuhan. Dengan begitu stabilitas harga bisa dikendalikan. "Saat produksi petani melimpah, kita simpan disini. Namun saat tidak memproduksi ini otomatis akan menjadi cadangan.  Dengan begitu tidak ada istilah kita kekurangan produk," tegasnya.

Bupati Giri Prasta sendiri mengaku sangat tertarik dengan gudang penyimpanan produk pertanian semacam ini. Politisi asal Pelaga ini bahkan berencana mengembangkan model di Badung.

Badung kata dia sangat dimungkinkan dibangun "colstorage raksasa" seperti ini, pasalnya gumi keris juga memiliki beragam hasil pertanian yang cukup melimpah.

"Ini sangat bagus, karena akan membantu masyarakat secara utuh. Ini juga salah satu cara melawan tengkulak," kata Giri Prasta.

Dengan konsep yang ada di Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri ini, menurut Giri Prasta harga-harga pertanian bisa dikontrol. Sehingga saat produksi melimpah, harga pertanian tidak jeblok. Begitu juga saat produksi "paceklik", harga komoditi bisa diatur sehingga tidak naik bebas.

"Kita akan lakukan kerjasama dengan PT Pura ini. Kita harus bisa menjadikan petani Badung bangga sebagai petani," tegasnya.

Adapun kerjasama yang dimaksud tidak hanya dalam bidang peralatan dan teknologi, namun juga sumber daya manusianya. "Dengan alat yang namanya CAS ini sudah terbukti bawang bisa diawetkan sampai enam bulan," imbuhnya sembari menyatakan di Badung komoditi yang paling mungkin diawetkan adalah cabai, tomat,strowbery, pepaya, pisang dan hasil pertanian holtikultura lainnya..
"Kalau sudah punya alat ini, maka apa yang dibutuhkan hotel tiap hari, kami bisa penuhi. Hasil petani juga bisa kami garanti. Harapan kami nanti hotel harus jadi bapak angkat petani," pungkasnya. ADV