Bupati dan Petani Subak Sengempel ‘Ngeropyok’ Tikus | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 11 April 2016 16:29
I Made Darna - Bali Tribune
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama warga seusai penggropyokan hama tikus.‪

Mangupura, Bali Tribune

Gerah tanaman padinya diserang hama tikus, ratusan petani Subak Sengempel, Bongkasa, Kecamatan Abiansemal balik menyerang binatang pengerat itu, Minggu (10/4). Alhasil, ratusan ekor tikus berhasil ditangkap dan dibinasakan oleh petani.

Pembasmian massal ‘jero ketut’ (sebutan tikus,-red) itu berlangsung dalam ‘penggeropyokan’ yang dilakukan oleh petani krama Subak Sengempel di areal subak Sengempel, Pesedahan Yeh Sungi, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal.

Penggropyokan hama tikus ini penuh semangat. Pasalnya, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ikut turun tangan berburu tikus bersama petani. Perburuan tikus ini juga dibantu anggota TNI, serta siswa SMAN 1 Abiansemal.

Menurut Pekaseh Subak Sengempel I Wayan Setiawan, hama tikus membuat hasil pertanian padi di areal subak ini melorot tajam. “Akibat serangan hama tikus membuat panen (padi) terakhir hasilnya kurang maksimal,” katanya.

Subak Sengempel, sambung Setiawan memiliki luas lahan 97 hektar, dengan jumlah petani 277 orang. Dari luas lahan itu, sebagian besar tanaman padi sudah rusak dimakan tikus. “Hama tikus merajalela, makanya kami melaksanakan penggropyokan,” tegas Setiawan.

Usai melaksanakan penggropyokan, Bupati Giri Prasta kembali menyatakan komitmennya terhadap petani, dengan menyiapkan sejumlah program kebijakan. “Pada intinya, saya selaku Bupati Badung menginginkan bagaimana krama petani di Badung, benar-benar bangga menjadi petani. Caranya adalah bagaimana membuat petani itu sejahtera,” kata bupati.

Seperti kasus gagal panen akibat serangan hama tikus yang menyerang subak Sengempel, kata bupati akan ditanggulangi dengan kebijakan asurasi pertanian. “Kerugian petani akibat gagal panen akan ditanggung pemerintah dengan asuransi pertanian, saat ini sedang kita formulasikan,” imbuhnya.

Meski demikian, bupati meminta petani harus jujur, lantaran untuk mendapat klaim ganti rugi harus melalui berita acara yang diketahui pihak-pihak terkait. Selain program asuransi pertanian, bupati juga memaparkan kebijakan subak mandiri. Dimana pemerintah mengalokasikan anggaran kepada subak, seperti Subak Sengempel yang tahun anggaran 2016 ini menerima bantuan Rp1,2 miliar.

Dana ini diharapkan benar-benar dikelola secarabaik untuk kebutuhan krama subak. Diantaranya, bisa untuk perbaikan sarana irigasi, pembangunan jalan usaha tani (JUT), lantai jemur, hingga gudang penyimpanan padi. Mengatasi sepak terjang tengkulak yang cenderung merugikan petani, pemerintah juga berencana membali hasil produksi petani.

Masih keberpihakan kepada petani, bupati juga menyatakan bakal segera mengevalusi Perda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Dimana untuk lahan pertanian produktif pajaknya ditekan hingga nol persen alias bebas pajak. Untuk kegiatan penggropyokan di Subak Sengempel Bupati Giri Prasta memberikan bantuan motivasi Rp10 juta, yang diterima Pekaseh Subak Sengempel, I Wayan Setiawan.

Tampak hadir pula dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan IGAK Sudaratmaja, Kepala Dinas Pendapatan I Wayan Adi Arnawa, Camat Abiansemal I Putu Thomas Yuniarta, serta Ketua Komisi II DPRD Badung I Nyoman Dirgayusa dan Danramil Abiansemal Kapten Inf. Ida Komang Widnyana.