Bupati dan Wabup Bangli Murka Lihat Pengerjaan Proyek Drainase | Bali Tribune
Diposting : 5 December 2017 20:29
Agung Samudra - Bali Tribune
drainase
SIDAK - Bupati dan Wakil Bupati Bangli saat sidak proyek drainase kota Bangli, Senin (4/12).

BALI TRIBUNE - Bupati Bangli I Made Gianyar dan Wabup Sang Nyoman Sedana Arta begitu kesal melihat progress pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Kota Bangli yang dikerjakan pihak rekanan CV Catur Harapan Utama. Ungkapan kekesalan itu disampaikan saat melakukan inspeksi pelaksanaan kegiatan pembanguanan kabupaten Bangli tahun anggaran 2017, Senin (4/12).

Pantauan di lapangan untuk kegiatan inspeksi rombongan bupati dan wakil bupati pertama kali melihat kegiatan fisik di RSUD Bangli. Kedatangan bupati dan wakilbupati disambut langsung oleh Direktur RSUD Bangli dr I Wayan Sudiana. Dalam kesempatan itu bupati meminta pihak rekanan bisa menyeselesaikan pekerjaan tepat waktu. ”Kegiatan sudah masuk tahap finising, progrespekerjaan sudah hampir 96 persen,” ujar Direktur RSUD Bangli,I Wayan Sudiana.

Dalam kesempatan itu bupati meminta pihak rekanan menjaga kwalitas pekerjaan. “Proses finising harus bagus hasilnya karena ruangan ini tempat pasien, kalau  kondisinya tidak bagus bisa saja pasien enggan ditempatkan di sini, begitupula untuk finising di luar, nantinya bangunanya bisa terlihat elegan,” ujar Made Gianyar.

Direktur RSUD Bangli dr I Wayan Sudiana mengatakan untuk kegiatan belanja modal gedungdan bangunan gedung kantor dikerjakan oleh PT Karya Dinamis Mesari dengan nilai kontrak Rp 3.410.000.000.

Usai melakukan sidak di RSUD Bangli, romobongan bupati dengan berjalan kaki melihat secara dekat proses pengerjaan  rehabilitasi saluran drainase kota Bangli yang dikerjakan oleh CV Catur Harapan Utama dengan nilai kontrak 7.614.747.000.Dalam kesempatan itu bupati sempat menayakan kepada petugas pengawas kegiatan terkait progress pekerjaan .Bupati langsung terkejut ketika mendengar penjelasan  kalau progress pekerjaan baru diangka 19 persen yang semestinya sudah diangka 85 persen.

Dalam kesepatan ini, bupati meminta kedepanya tim pokja ULP yang melakukan verifikasi dan klarifikasi untuk tidak lagi melakukan verifikasi hingga keluar daerah. Buktinya, sekarang  pihak rekanan ini mengatakan reday stok, ternyata yang terjadi seperti saat ini ,ketersedian material kecrat-kecrit.

Made Gianyar menegaskan, pihaknya tidak ingin dengan alasan erupsi gung agung, dijadikan dalil pengambilan pekerjaan terlambat. Sementara Wakil Bupati Sang Nyoman Sedana Arta meminta panitia pengadaan barang ke depannya membuat catatan bagi rekanan yang tidak bekerja profisional dan bila perlu digugurkan langsung  ketika mengajukan penawaran.

Dia juga meminta agar hitung- hitungan capain pekerjaan oleh pihak  harus dihitung secara cermat, dan tidak ingin natinya justru jadi temuan BPK. Wabup melihat  apa yang dilakukan  pihak rekanan untuk mengejar ketertinggalan  atas pekerjaan  tidak terlihat, buktinya  tidak ada penambahan tenga kerja dan juga tidak melakukan lembur.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) I Wayan Yasa mengatakan atas keterlambatan itu, pihaknya sudah tiga kali melayangkan surat teguran.Tidak itu saja untuk mengejar keteringgalan pengambilan pekerjaan, pihaknya sudah menganjurkan pihak rekanan menambah jumlah tenga kerja, alat berat dan mencari U-Dicth di tempat lain asalkan sesuai dengan space.