Semarapura, Bali Tribune
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Senin (17/10) mendatangi satu per satu rumah duka korban ambruknya Jembatan Kuning. Suwirta turut berduka atas musibah yang menimpa warganya, dan berharap keluarga yang ditinggalkan sabar menerima musibah itu.
Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan, Minggu malam lalu ambruk, menewaskan delapan orang (bukan sembilan seperti diberitakan kemarin,red), serta melukai puluhan korban lainnya.
Dalam kunjungannya ke rumah duka korban, Bupati Suwirta disertai Nyonya Ayu Suwirta, Kapolres Klungkung AKBP FX Arendra Wahyudi dan Nyonya, serta Dandim 1610 Klungkung Letkol Pranz Ary Susatyo dan Sekda Gde Putu Winastra.
Suwirta tampak tidak tahan melihat kepedihan yang dialami I Wayan Suliantara dan istrinya Luh Putri. Warga Banjar Pedungan Desa Lembongan ini, dua anaknya menjadi korban meninggal, yakni Ni Putu Krisna Dewi (9) dan Ni Kadek Mustika (6). Sementara adiknya Komang Maesa Brahmasta selamat karena dipegang ibunya saat jembatan tersebut ambruk.
Keluarga korban belum melakukan penguburan karena akan diupacarai namun masih mencari hari baik untuk hal tersebut. Korban meninggal lainnya yang dikunjungi Bupati adalah koban Putu Ardiana (45) di Banjar Kangin Dusun lembongan. Korban mempunyai 2 anak yang sudah menginjak dewasa.
Istri korban menceritakan, saat musibah terjadi dirinya yang bisa berenang setelah menyelamatkan anak-anaknya, berusaha menggapai badan suaminya, namun sayang terlepas. Korban berikutnya Putu Surya Wiratama (3) anak ke-4 dari Wayan Suryadipta (44) sedangkan istrinya Ni Ketut Werni (36) ikut menjadi korban meninggal dalam musibah tersebut.
Usai mengunjungi seluruh keluarga korban meninggal, dalam keterangan persnya Suwirta mengatakan telah memerintahkan Sekda untuk menangani para korban secara cepat dan agar berkoordinasi dengan BPBD Bali dan pihak asuransi.
“Musibah ini membawa dampak kondisi sosial masyarakat dan wisatawan yang akan menyeberang sedikit terhambat, dalam waktu panjang kondisi tersebut akan menjadi penghambat. Pemerintah daerah harus bertanggung jawab secara total atas musibah ini,” tegas bupati asal Ceningan ini.
Sementara Kepala BPBD Klungkung Putu Widiada menyebutkan korban luka sebanyak 42 orang dan yang meninggal delapan orang. Menurutnya berbagai upaya evakuasi sudah dihentikan. “Kita tinggal melihat situasi di lapangan. Kita harap di Nusa Penida bisa ditempatkan beberapa Tim Reaksi Cepat (TRC),” imbuhnya.
Di tempat terpisah Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Wiastu Andre Prayitno menyebutkan Polres Klungkung dibantu Tim Inafis dan Labfor Polri cabang Denpasar sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap penyebab pasti runtuhnya jembatan tersebut.