Bupati Eka Berharap jadi Cahaya Rakyat | Bali Tribune
Diposting : 12 May 2016 13:16
Arta Jingga - Bali Tribune
pemerintah
NGENTEG LINGGIH - Bupati Eka Wiryastuti saat tiba di Pura Desa lan Puseh Desa Pakraman Duren Taluh Kecamatan Pupuan serangkaian karya Ngenteg Linggih di pura itu,Rabu (11/5) kemarin.

Tabanan, Bali Tribune

Sukses memimpin Kabupaten Tabanan selama 5 tahun kepemimpinannya,Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengajak seluruh masyarakatnya untuk bangga sebagai Warga Tabanan. Iapun berkeinginan menjadi jembatan kepentingan dan menjadi cahaya bagi rakyat.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Eka saat menghadiri upacara Ngenteg Linggih di Pura Desa dan Puseh Desa Pakraman Duren Taluh Kecamatan Pupuan, Rabu (11/5). Hadir pula dalam kesempatan tersebut Anggota DPR RI Made Urip, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan Gusti Nyoman Omardani, Camat Pupuan Putu Arya Suta serta krama desa Duren Taluh.

Menurut Bupati Eka, Yadnya yang dilaksanakan oleh krama Desa Duren Taluh merupakan bentuk rasa syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Dirinya berharap warga melakukan yadnya dengan tulus ikhlas tanpa beban. “Beryadnya jangan setengah-setengah, tapi harus dengan rasa tulus ikhlas,” ujarnya.

Dirinya juga mengajak seluruh masyarakat ikut mendukung semua program pemerintah. Menurutnya, pemerintah hanya menjembatani kepentingan rakyat dan selanjutnya kesuksesan adalah milik rakyat.

Bupati Eka juga akan berusaha untuk terus mengabdi kepada rakyat, mengedepankan kepentingan rakyat.

“Berkat dukungan rakyat, Tabanan menuai prestasi di berbagai bidang, prestasi ini berkat kerja keras rakyat. Ayo sama-sama menjaga yang sudah sukses karena mempertahankan jauh lebih sulit daripada meraihnya dan banggalah menjadi warga Tabanan,” imbuhnya.

Sementara ketua panitia upacara Nyoman Surianto melaporkan, piodala yang dilaksanakan pada Anggarkasih Prangbakat merupakan rangkaian dari upacara Ngenteg Linggih yang telah dilaksanakan tanggal 31 Maret 2016 yang lalu.

Menurutnya Upacara Ngenteg Linggih dilaksanakan karena pada tahun 1995 yang lalu Pura sempat terbakar. “Tahun 1995 yang lalu Pura kami mengalami kebakaran, sehingga kami melakukan upacara tawur balik sumpah dan upacara Ngenteg Linggih,” ujarnya.

Ditambahkan, Tri Kahyangan Pura Desa dam Puseh Desa Pekraman Duren Taluh diempon oleh dua desa. Total jumlah KK di Desa Duren Taluh sebanyak 150 KK dan masing-masing KK dikenakan urunan sebesar Rp1,5 juta untuk biaya upacara Ngenteg Linggih.

“Warga kami melaksanakan yadnya dengan semangat kebersamaan. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatain yang diberikan pemerintaj dan kami akan terus berkomitmen mendukung program pemerintah,” tandasnya.