Bupati konferensi pers Mandiri Badung International Night Run 2018, Perintahkan Fokus Hidupkan 5 Desa Wisata | Bali Tribune
Diposting : 26 September 2018 19:52
I Made Darna - Bali Tribune
Kadispar Dilarang ke Luar Daerah
BALI TRIBUNE - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung I Made Badra mendapat atensi khusus dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Bupati bahkan melarang pejabat asal Kuta ini keluar daerah apalagi sampai keluar negeri. Ia diminta fokus menghidupkan lima dari sebelas desa wisata yang lama 'mati suri' di Kabupaten Badung.
 
“Nanti Kepala Dinas Pariwista tidak lagi ada promiosi pariwisata ke luar negeri. Saya tugaskan untuk fokus pada lima desa wisata yang akan kita bangun," tegas Giri Prasta dalam acara konferensi pers Mandiri Badung International Night Run 2018 di ruang pertemuan rumah jabatan Bupati Badung, Sempidi, Selasa (25/9).
 
Untuk urusan promosi pariwisata, lanjut bupati asal Pelaga ini cukup  dilakukan oleh kalangan profesional saja. Sehingga hasil dari promosi ke berbagai belahan dunia tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya oleh Badung, khususnya untuk menarik lebih banyak lagi kunjungan wisatawan ke gumi keris. "Yang promosi (pariwisata) stake holder pariwisata saja dah cukup," tegas bupati.
 
Kemudian, ia pun meminta Made Badra fokus menghidupkan lima desa wisata. Pasalnya, dari sebelas desa wisata yang pernah dirintis oleh pemerintahan sebelumnya, saat ini satupun tidak ada yang eksis. 
 
Padahal, desa wisata ini sangat penting untuk menggeliatkan kepariwisataan dan pertumbuhan ekonomi di desa tersebut. Dengan adanya program desa wisata, pihaknya berharap bisa meningkatkan sumber daya masusia yang ada di kabupaten Badung  “Ini kita lakukan agar masyarakat, khususnya di Badung  bisa menjadi tuan ruamah di daerahnya sendiri. Ini (desa wisata- red) akan kami bantu dengan one manajement.  Jadi ini tugas untuk kadis pariwisata,” paparnya
 
Sementara itu,  Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Badra mengatakan sejatinya tidak ada larangan untuk ke luar negeri,  melainkan ia disuruh oleh Bupati Badung untuk fokus menata desa wisata, atraksi dan lainnya di Badung. “Nanti tim promosi ke luar negeri itu industri dengan BPPD Badung. jadi saya fokus menata desa wisata, ” kata Made Badra.
 
Sejauh ini Disparda Badung bersama BPPD Badung sudah beberapa kali melakukan promosi pariwisata ke luar negeri. Namun untuk feedback dan juga efektivas juga harus jelas. Mengingat Bali khususnya Badung sudah menjadi daerah tujuan wisata dunia. Bahkan tanpa sales mission pun tamu sudah berbondong-bondong ke Badung.  “Kami rutin melakukan evaluasi. Begitu kita lakukan sales mission  sudah langsung kita dapatkan hasilnya, berapa industri menandatangani dan menemui buyer yang  ada di sana. Itu ada hitung-hitungannya, berapa paket tour mereka jual dan lainnya, ” ungkapnya.
 
Khusus untuk penataan desa wisata, Made Badra mengaku akan jadi prioritas. Dari 11 Desa Wisata, pihaknya akan memulai dari 5 desa wisata. "Untuk tahun ini dan tahun depan fokus menata lima desa wisata. Yakni Desa Wisata Pangsan, Carangsari, Bongkasar Pertiwi, Baha dan Sangeh," katanya.
 
Menurutnya hal ini adalah program terintegrasi semua sektor, untuk mewujudkan bagaimana infrastruktur, kenyamanan, keamanan dan atraksinya dikemas dengan baik. Bahkan sudah berkoordinasi dengan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) dan Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI). “Saat ini memang belum ada request. Nanti bila ada request, kita siapkan transportasi, guide, atraksi kita sudah kita siapkan. Nanti biasanya steering komite menginformasi ke kami, ” ungkapnya.
 
 
Untuk produk unggulan dan destinasi, pejabat asal Kuta ini menyebut kelimanya tidak boleh sama. Masing-masing desa wisata haru memiliki keunggulan dan karakteristik tersendiri. "Kelima desa wisata ini tidak boleh sama. Dan kita biayai sampai jadi, ” tegas Made Badra.
 
 
Ia pun optimis desa wisata yang mangkrak ini bisa bergeliat kembali. "Semua desa wisata yang dikembangkan harus jalan. Kalau dulu manajemen, kesiapan pengelola itu kurang. Sekarang  perlu kita bangun kembali. Peran serta masyarakat dan pemerintah juga harus hadir di sana, ” tukasnya. ana/jro
 
Subawa memaparkan, Kabupaten Badung merupakan kabupaten paling selatan dan pulau yang diberkati dengan keindahan alam yang menakjubkan sebagai destinasi pariwisata. "Badung merupakan salah satu dari sembilan kabupaten dan satu kota di Propinsi Bali yang merupakan pintu gerbang utama kepariwisataan Bali sekaligus juga indonesia bagian tengah," terangnya.
 
Secara fisik kata Subawa, Kabupaten Badung mempunyai bentuk yang unik menyerupai sebilah keris. Keunikan ini, kemudian diangkat menjadi lambang .
 
daerah yang didalamnya terkandung semangat dan jiwa kesatria yang erat dengan peristiwa Puputan Badung. "Sehingga pada tanggal 16 november 2009 ditetapkan Mangupura sebagai ibukota Kabupaten Badung," ujarnya.
 
Pemerintah Kabupatan Badung lanjutnya memilik lima program skala prioritas Pola Pembangunan Nasional (PPNSB) yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana. Program prioritas tersebut katanya, bidang pangan, sandang dan papan, kesehatan dan pendidikan, pariwisata, jaminan sosial dan ketenagakerjaan, adat, hingga agama dan budaya yang telah berjalan dengan sangat baik. "Di bidang kesehatan masyarakat lahir, hidup, mati ditanggung pemerintah melalui program Kartu Badung Sehat. Akta kelahiran langsung dapat setelah melahirkan, biaya kesehatan ditanggung, santunan kematian masyarakat juga dapat," paparnya.
 
Pada sektor pendidikan, Badung menerapkan sekolah gratis. Bahkan siswa-siswa di Badung diberikan laptop gratis dan seragam sekolah gratis. Bidang infrastruktur juga menjadi skala prioritas. Sebagai, destinasi pariwisata Badung terus melakukan peningkatan dalam infrastruktur. "Termasuk pembangunan pura, masjid, gereja dibantu oleh pemerintah. Bahkan ada yang sampai dibantu 2 miliar," ungkapnya.
 
Lebih lanjut kata Subawa, program skala prioritas tersebut muaranya untuk kesejahteraan masyarakat. "Bapak Bupati ingin memenuhi segala kebutuhan masyarakat Badung. Demi terwujudnya masyarakat Badung yang sejahtera," imbuhnya.