Bupati Mas Sumatri Minta Optimalkan Penataan Pasar Yadnya Rendang | Bali Tribune
Diposting : 30 May 2017 19:04
redaksi - Bali Tribune
KTNA
AUDENSI - Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri menerima audiensi KTNA di ruang transit Bupati.

BALI TRIBUNE - Keseriusan Pemerintah Kabupaten Karangasem dibawah pimpinan Bupati IGA Mas Sumatri dan Wabup I Wayan Artha Dipa dalam membangun Karangasem sesuai tag line "Karangasem the Spirit of Bali" kini diwujudkan dengan langkah membangun pasar Yadnya Desa Singarata, Kecamatan Rendang. Luas Pasar Yadnya kurang lebih 24 Are yang dulunya mangkrak akan dioptimalkan penataannya.

Bupati Mas Sumatri saat memimpin audiensi bersama Dinas Pertanian, Dinas Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Anggota inti KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) di Ruang Transit Bupati Karangasem, Senin (29/5), mengungkapkan, pasar tersebut nantinya akan dirancang sedemikian rupa sehingga ke depan benar-benar bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat.

“Kami ingin pasar ini nantinya selain menjadi penunjang Taman Tuhan atau tanaman bunga gumitir dan bunga kasna sebagai icon Kecamatan Rendang, juga menjual sarana upakara dan upacara lengkap untuk masyarakat Hindu utamanya para pemedek yang akan tangkil ke Pura Besakih,” ucap Bupati.

Sebagai langkah awal memperkenalkan keberadaan Pasar Yadnya ini kepada masyarakat sekitar, pemerintah memang sudah menginstruksikan beberapa OPD terkait melakukan terobosan-terobosan. Selain itu alat-alat upacara agama yang dijual di Pasar ini ditarif lebih murah serta dibuat secara khusus oleh masyarakat Karangasem.

Salah satunya mendayagunakan hasil kerajinan tangan warga Desaa Muntigunung dengan kreasinya membuat tamas atau tempat bahan persembahan dari pandan. Tidak hanya perlengkapan upacara, pasar ini direncanakan akan menjual souvenir hasil kerajinan dari bahan bunga kasna dan lainnya sebagai oleh-oleh bagi para pengunjung ke sejumlah objek wisata di aeral Pura Besakih, seperti para turis yang ingin menikmati wisata tirta Goa Gala-Gala.

Ketua KTNA I Wayan Sumarta dalam kesempatannya menyampaikan,  ada beberapa kendala yang harus segera diselesaikan agar Pasar Yadnya Rendang bisa berfungsi maksimal. Diantaranya, keberadaan Pasar Tradisional Menanga membuat para pedagang masih enggan pindah ke pasar Yadnya. “Mungkin kita bisa menentukan pangsa pasar yang jelas dulu. Untuk siapakah target pasar yang ingin kita capai. Kita rancang pasar Yadnya agar memiliki nilai lebih dari pasar-pasar lain disekitarnya,” terangnya.