Cetak Wirausaha Baru, Ibu-ibu Dilatih Olah Kambing | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 16 May 2018 15:01
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
industry kreatif
CICIPI - Wabup Kembang mencicipi aneka kuliner kambing olahan ibu-ibu di Desa Gumbrih.

BALI TRIBUNE -  Upaya Pemkab Jembrana dalam memberikan kesejahteraan, tidak hanya dalam bentuk pemberian bantuan kelompok hewan ternak. Namun juga mencetak wirausaha baru yang bisa mengolah hasil dari kelompok hewan tersebut. 20 ibu-ibu se Desa Gumbrih, Selasa pagi (15/5), mempraktekkan ilmunya yang didapat dari pelatihan pengolahan kuliner kambing di Balai Banjar Tengah, Dusun Rukun Desa Gumbrih.

Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan mencicipi langsung hasil olahan berupa lawar, sate dan gulai kambing, turut hadir pula Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Ni Nengah Wartini, aparat desa dan sejumlah warga Gumbrih. Wabup Kembang menyampaikan gagasan program kuliner kambing awalnya dari diskusi dengan sejumlah Profesor asal Jembrana. Dari diskusi tersebut didapatkan kesimpulan bahwa Jembrana sangatlah potensial dalam peternakan kambing.

Wabup Kembang mengaku memiliki mimpi jika Jembrana bisa menjadi produsen kambing terbesar di Bali. Kembang mengatakan jika pasarnya sangat potensial, terbukti setiap sore Kembang melihat banyak kambing yang dibawa dari Jawa untuk memenuhi pasar di Bali. Menurutnya akan lebih baik jika pasar tersebut juga direbut oleh warga Jembrana. Selain beternak kambing, untuk menambah nilai jual dan menggerakkan perekonomian di desa maka warga terutama dari ibu – ibu di latih untuk mengolah kuliner kambing. Menurut Kembang, bisnis kuliner memiliki untung menjanjikan.

Kembang berharap dari pelatihan ini akan bisa melahirkan pengusaha-pengusaha kuliner kambing baru dari desa Gumbrih. Selain itu bisa juga keahlian tersebut digunakan jika ada upacara adat maupun acara-acara resmi lainnya. Ia mewanti wanti agar tetap menjaga kebersihan dan inovasi dalam mengolah makanan serta kreatifitas dalam memberi nama pada makanan juga bisa menarik konsumen dalam membeli makanan tersebut.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Ni Nengah Wartini program pelatihan ini merupakan Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang di tahun 2018 ini terdapat 29 kegiatan yang dilaksanakan. “Tidak hanya pelatihan pengolahan kambing saja, namun juga gurami yang sudah bersinergi dengan kelompok-kelompok pemelihara gurami. Selain itu ada juga pelatihan tata rias, menjahit, spa therapist, industry kreatif, pembuatan inke, teknik bangunan dan otomotif. Semua pelatihan tersebut gratis dan dibiayai  oleh Pemkab Jembrana. Diharapkan dengan pelatihan ini meningkatkan kualitas SDM di Jembrana,” ujar Wartini.

Ni Made Rai Sukaesih salah seorang peserta pelatihan mengaku senang akan pelatihan ini dan dirinya mengaku mendapat ilmu baru dalam mengolah makanan kambing. “Kami dilatih selama 10 hari dengan mempelajari berbagai menu olahan kambing. Mulai sate, steak, gulai, lawar, sup, rawon, semur, rica kambing. Kami mendapat ilmu baru dalam mengolah kuliner kambing. Rencana ke depan saya bergerak dalam usaha kuliner kambing yang di fokuskan dalam upacara keagamaan atau acara resmi di Pekutatan. Jika memungkinkan saya akan membuka warung atau rumah makan” jelasnya.