Cuaca Buruk di Selat Bali, Penyeberangan Jawa-Bali Ditutup Sementara | Bali Tribune
Diposting : 2 December 2017 12:07
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Pelabuhan
DITUTUP - Antrean kendaraan di Parkir Siap Muat di Areal Pelabuhan Gilimanuk selama pelayaran ditutup sementara akibat cuaca buruk, Jumat (1/12).

BALI TRIBUNE - Aktifitas pelayaran kapal di Jawa-Bali kembali terganggu, Jumat (1/12) sore, akibat cuaca buruk dan angin kencang yang terjadi si Selat Bali. Dilakukukan penutupan sementara penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal yang melayani penyeberangan Jawa-Bali.

Cuaca buruk terjadi diawali dengan hembusan angin kencang  sejak siang disertai mendung tebal dan arus laut yang deras, sehingga sangat menganggu kapal-kapal yang sedang melakukan pelayaran melayani penyeberangan lintas Jawa-Bali. Apabila kapal memaksakan diri tetap berlayar, selain bisa hanyut juga bisa bertabrakan dengan kapal lainnya dampak angin kencang yang berhembus dengan kecepatan antara 25 sampai 28 knot ke arah selatan searah dengan arus laut yang kuat, juga membuat kapal sulit dikendalikan.

UPP atau Syahbandar Gilimanuk dan Ketapang sepakat untuk menutup sementara penyebrangan mulai pukul 13.30 Wita karena berbahaya bagi pelayaran kapal. Saat dimulai penutupan sementara penyeberangan, seluruh nahkoda diminta untuk mengarahkan kapal ke pelabuhan terdekat atau mencari tempat mengapung yang aman. Begitupula dengan kapal yang telah selesai melaksanakan bongkar muat diminta tetap menunggu di dermaga. Kapal-kapal yang sedang mengapung kemudian melanjutkan pelayaran setelah sekitar satu jam kemudian kecepatan angin mulai menurun.

UPP menyatakan dengan kecepatan sekitar 20 knot, cukup aman untuk pelayaran kapal sehingga penyebrangan dibuka kembali pukul 14.30 Wita. Kepala TU UPP Klas III Gilimanuk, Ni Komang Yuliani dikofirmasi Jumat petang mengatakan kecepatan angin sesaat penutupan ini tercatat di angka 28 Knot di Pelabuhan Gilimanuk dan 25 Knot untuk di Pelabuhan Ketapang.

Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono menyatakan pihaknya hanya mengikuti pihak Syahbandar yang memutuskan untuk menunda penyeberangan akibat angin kencang karena untuk keselamatan pelayaran. Menurutnya, karena penguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk tidak sepadat saat ditutupnya Bandara Ngurah Rai karena erupsi gunung Agung beberapa hari lalu, sehingga tidak terjadi antrean kendaraan kendati penyebrangan ditutup. Penumpukan kendaraan yang akan menyeberang ke Jawa jumlahnya juga tidak banyak hanya terjadi areal parkir siap muat di dalam pelabuhan.

Setelah pelayaran dibuka kemabali, kapal yang sudah selesai muat di dermaga langsung kembali berlayar menuju Pelabuhan Penyeberangan Ketapang.